15. Teringat

25.9K 2K 43
                                    

Saat jam pulang kerja tiba.

Di malam gelap Zio pulang setelah berpamitan dengan Fara dan berjalan pergi dari toko kue tempatnya bekerja.

Zio berjalan kaki ditengah ramainya kendaraan berlalu-lalang di malam hari. Zio memandang ke depan dengan pikiran yang sudah berkelana jauh entah kemana. Terus berpikir bagaimana kehidupan selanjutnya ke depan.

Zio berjalan dengan santai sambil menikmati suasana malam yang begitu disukainya.

Sesaat Zio menghentikan langkahnya dan menengadahkan kepalanya menatap bulan diatas yang bersinar dengan indahnya hingga cahayanya membuat hati Zio damai. Dengan perlahan Zio menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan.

Tiinn!!

Zio membuka matanya lebar-lebar terkejut saat mendengar bunyi klakson mobil sangat keras dari mobil dibelakangnya. Zio berbalik dan terkejut melihat mobil itu yang ternyata mobilnya Axel.

"A-axel" gumam takut Zio yang melihat Axel keluar dengan raut wajah penuh amarah.

Axel menghampiri Zio dengan langkah cepat dan menarik kuat tangan Zio.

"Darimana lo?!" tanya Axel dengan nada tajam.

"..."

"GUE TANYA LO DARIMANA ZIO!!" bentak keras Axel pada Zio.

Zio langsung menutup matanya rapat takut melihat sosok Axel yang tampak menyeramkan dihadapannya kini.

"A-aku.."

Belum selesai Zio berbicara, Axel menarik kencang tangan Zio untuk masuk kedalam mobilnya. Mereka berdua berada di mobil dengan aura yang mencekam berasal dari Axel.

Axel menatap tajam Zio kemudian mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi yang membuat Zio takut. Zio menutup matanya rapat dengan tangan yang terus saling memilin dan tubuh yang bergetar takut. Takut jika mereka kenapa-napa saat dijalanan dengan mobil berkecepatan tinggi itu.

Ckitt!

Suara decitan mobil yang berhenti mendadak di depan rumah Axel.

Axel keluar dari mobilnya lalu menarik Zio masuk kedalam rumah Axel, ahh lebih tepatnya kamar Axel.

Brugh!

Lagi-lagi tubuh Zio terbanting diatas ranjang dan menatap Axel takut. Axel perlahan melangkahkan kakinya menuju Zio dan membungkuk mengukung Zio.

"Lo tau ini udah jam berapa Zio?!" tanya Axel yang mengukung tubuh Zio dan menatapnya tajam.

Zio menutup matanya takut melihat sorot mata tajam milik Axel. Tubuhnya gemetar hebat takut jika kejadian yang dulu akan terjadi lagi.

"Lo gak bisu Zio, jawab kalo gue tanya!"

Zio menggeleng-gelengkan kepalanya pelan dengan air mata yang mulai mengalir dari pelupuk matanya tanpa adanya isakan.

"M-maaf"

Melihat raut ketakutan Zio, Axel perlahan menatap sendu Zio dan merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya. Perlahan Axel berjongkok didepan Zio yang menutup mata dan menangis penuh ketakutan.

"Zio.." panggil Axel pelan dan terus menatap Zio dengan tatapan nanar.

"Hiks ma-af hiks am-pun" isak Zio yang masih menutup matanya dengan air mata yang terus mengalir.

Tubuh Zio bergetar hebat saat tangan Axel mulai memegang tangannya. Axel merasakan tangan Zio yang bergetar, hatinya terasa sakit melihat Zio yang masih takut padanya. Apa yang sudah dilakukannya pada Zio hingga membuatnya takut seperti ini? pikir Axel yang bodoh.

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang