Extra Chapter I

19.4K 1.1K 54
                                    

Hari kelulusan

"Dengan ini kami nyatakan semua murid SMA Tri Suaka LULUS!" ucap sang kepala sekolah SMA Tri Suaka kepada seluruh murid yang hadir dalam acara kelulusan.

PROK PROK PROK

Semua begitu bergembira tepat di hari kelulusan mereka. Senyum lebar dengan tawa penuh kemenangan terukir di setiap wajah para murid SMA.

"Akhirnya kita lulus!!" teriak Edgar penuh semangat. kemudian memeluk erat tubuh kekasihnya, siapa? ya Egi lah.

"Hish gausah peluk-peluk! malu-maluin!" ujar Egi yang memberontak dari pelukan Edgar namun sama sekali tak terlepas karena eratnya Edgar memeluknya.

Beralih ke Kevin dan Arfa.

"Selamat ya... nanti malam akan ada hadiah buat kamu" ucap Arfa sembari memberikan wink atau satu kedipan mata pada Kevin.

Kevin tersenyum, ia merangkul kekasihnya dari samping dan mengecup singkat pipi Arfa.

Cup

"Terima kasih" ujar Kevin lembut yang dibalas anggukan pelan dari Arfa.

Sama halnya dengan Axel, dia juga bahagia di hari penuh kebahagiaan ini. Dengan Zio yang berada di sampingnya menampilkan senyum lebar bahagianya.

"Selamat untukmu baby" ucap Axel dengan suara bassnya di telinga Zio.

Zio sedikit terkejut mendengar suara deep yang tiba-tiba terdengar di telinganya. Ia menoleh dan tersenyum pada Axel. "Um.. selamat juga untuk Axel"

Tangan Axel terulur mengangkat tangan kecil Zio. Dikecupnya tangan putih mungil dan mulus tersebut penuh cinta.

Cup

"Bukan Axel tapi Daddy" ucap Axel yang kemudian menatap dalam mata indah milik Zio.

Zio terkekeh pelan, "Oke daddy Axel"

"Itu lebih baik"

Axel tersenyum senang, kemudian dia beralih berlutut dengan satu kaki lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil elegan berwarna hitam membuatnya menjadi perhatian semua orang yang ada di sana.

Dibukanya kotak tersebut hingga terlihatlah sebuah cincin berlian yang mewah dan pasti harganya tidak main-main.

Seluruh murid disana menganga lebar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Mereka memang tahu kalau Axel pujaan hati mereka sudah bertunangan dengan Zio dan membuat jati mereka kecewa. Tapi kali ini mereka dikejutkan dengan yang dilakukan Axel. Lelaki itu melamar Zio secepat ini? bahkan ini baru saja pengumuman kelulusan.

Zio terpaku dengan jantung yang berdetak begitu cepat. Bendungan air mata mulai nampak di pelupuk matanya.

"Arzio Putra Leander, will you marry me?"

Tes

Menetes sudah setetes air mata kebahagiaan yang datang pada Zio. Ia menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya. Axel, melamarnya?

Tak kunjung mendapat balasan apapun dari sang empu membuat Axel mengernyit heran.

"Zio"

Grep!

Zio langsung menghamburkan diri kedalam pelukan Axel. Dengan sigap Axel menatap tubuh Zio yang masuk kedalam pelukannya sembari menahan cincin yang masih ada dikotaknya tidak terjatuh.

"Hiks hiks huwaaa!" isak keras Zio yang menangis dalam pelukan Axel hingga membuat atensi semua murid tertuju pada mereka.

Axel tersenyum lembut, ia mengelus pelan punggung bergetar kekasihnya. "Sssht cup cup sudah" ujar Axel yang mencoba menenangkan Zio.

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang