Kini Zio, Axel dan Biancha sudah berada di ruang tamu duduk bersama di sofa panjang sambil berbincang-bincang.
"Nak Zio mau ya jadi modelnya tante?" tanya Biancha dengan puppy eyes nya.
Zio yang ditatap seperti itu menjadi canggung dan tidak enak untuk menolak. Tapi jika ia menerimanya ia pun tidak akan bisa karena dia terlalu gugup saat berhadapan dengan banyak mata.
Zio melirik Axel meminta bantuan namun sialnya Axel hanya memasang tampang cuek tak menghiraukan permintaan tolong-nya Zio.
"Emm t-tapi Zio tidak percaya diri saat didepan orang banyak" ucap Zio yang merubah raut wajah menjadi sendu.
"Tenang saja, nanti tante ajarin dan latih sampai percaya diri dalam diri kamu tumbuh" ucap antusias Biancha
"Tapi tante.. Zio pasti tidak ada waktu untuk menjadi model karena Zio masih memilik kesibukan lain selain bersekolah" ucap Zio yang berusaha mengelak dari permintaan Biancha.
"Tidak setiap hari sayang~ hanya satu bulan 3 kali dan saat ada acara Fashion Week saja" jelas Biancha.
Sudah tidak ada jalan keluar dari semua ini. Akhirnya Zio mengangguk pelan menyetujui permintaan Biancha.
Biancha menjadi sangat senang dan girang karena permintaannya diterima oleh Zio. Ia jadi tidak sabar melihat gaun pernikahan rancangannya dipakai oleh Zio di acara Fashion Week nanti.
Tunggu, apa?
Gaun pernikahan?!
"Apakah kalian sudah makan malam?" tanya Biancha pada Zio dan Axel.
"Sudah, dan Zio tadi yang memasak semua makan malam di rumah Axel" jawab Axel.
"Hah? benarkah? kamu bisa masak Zio? besok-besok main kesini ya dan masakin tante juga biar tante bisa ngerasain masakan kamu" ucap Biancha semangat pada Zio.
"I-iya tante" balas Zio dengan senyum canggungnya pada Biancha.
Mereka bertiga saling berbincang-bincang. Ah tidak, hanya berdua, Zio dan Biancha yang sedari tadi berbincang-bincang panjang lebar hingga 2 jam berlalu sementara Axel sibuk dengan game di ponselnya dan sekarang sudah waktunya bagi Axel juga Zio untuk kembali pulang.
"Kenapa kalian tidak menginap saja disini~?" sedih Biancha yang mengantar Zio dan Axel keluar dari mansion.
"Besok kita sekolah ma.. jika kita menginap maka akan membutuhkan waktu yang banyak untuk sampai ke sekolah yang letaknya berkilo-kilo meter dari mansion ini" ucap panjang lebar Axel pada mamanya.
Biancha memasang wajah sedihnya. Zio tersenyum lembut pada Biancha kemudian memegang tangan Biancha.
"Besok-besok Zio bakal main kesini lagi tante dan Zio janji bakal masakin makanan buat tante" ucap Zio yang berusaha menghibur Biancha.
Wajah Biancha berubah binar mendengar ucapan Zio yang akan datang kembali ke mansion itu. "Benarkah?! kamu akan datang lagi kesini Zio? dan masakin mama makanan?" tanya Biancha dengan wajah berseri.
"I-iya tante" jawab Zio dengan senyum canggung.
"Jangan panggil tante! panggil mama saja!" cetus Biancha pada Zio.
"Eh b-baik ma-..ma" ucap Zio yang sedikit canggung dan kesulitan untuk memanggil mama karena sudah sangat lama dan entah kapan Zio terakhir kali memanggil seseorang dengan sebutan mama atau ibu.
"Zio.. ayo masuk kedalam mobil" ucap Axel yang sudah membukakan pintu mobil untuk Zio.
Zio mengangguk dan masuk kedalam mobil, lalu berganti Axel yang masuk kedalam mobil dan mulai menjalankan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
XelZio|•|✓END
Romance[TERBIT] [BAB MASIH LENGKAP] Axel dan Zio. Zio yang menjadi bahan bully oleh semua murid di sekolahnya terutama remaja lelaki bernama Axel. Dan Zio tertarik pada seseorang yang seharusnya dia benci. Axel yang selalu membully Zio tanpa ampun setiap...