23. Dara again

19.8K 1.6K 15
                                    

Keesokannya, Arfa sudah diperbolehkan pulang dan langsung ke rumah Kevin untuk bekerja.

Disaat Arfa sedang sibuk mengepel lantai tiba-tiba si pemilik rumah, Kevin datang dan berjalan santai melewati Arfa dengan memakai sepatu penuh lumpur.

"Heh! lo apa-apaan sih! lo gak liat gue lagi ngepel?!"

"Ups maaf sengaja" jawab Kevin dengan tampang datar tak bersalahnya.

"Mau lo apa sih njing! gue udah bersihin yang sebelah situ ngapain lo kotorin lagi bangsat!" kesal Arfa pada Kevin yang dengan sengaja berputar-putar di sekeliling Arfa sehingga lantai kembali kotor.

Kevin terkekeh pelan kemudian duduk di sofa ruang tamu. "Bersihin lagi" ucap enteng Kevin.

"Ya! tuan muda Kevin!" Arfa kembali mengepel lantai.

Kevin tersenyum smirk kemudian ia berdiri dan berjalan mengarah ke dapur masih setia memakai sepatu penuh lumpurnya tanpa diketahui oleh Arfa.

Kevin kembali dengan membawa sebuah apel lalu duduk kembali di sofa ruang tamu.

Arfa yang sibuk mengepal bagian lantai sebelah timur menoleh ke belakang dan matanya langsung melotot lebar melihat jejak sepatu yang begitu panjang dari arah dapur.

"Bangsat! lo bisa gak sih gausah nambah kerjaan gue?!!" kesal Arfa.

"Gue naikin gaji lo"

"Okeh"

Arfa berbalik dan mengepel lantai yang kotor sembari menahan rasa kesalnya yang memuncak.

"Dasar bajingan! monyet! asu! kadal biawak komodo bangsat!" umpat lirih Arfa sambil bibir menye-menye.

"Gue denger" ucap Kevin yang menghentikan dumelan Arfa.

"Hehe maaf dek Kevin" cengir Arfa.

"Hm?!"

"Ralat. Maksudnya tuan muda Kevin" ucap cepat Arfa.

"Good"









.

Tok.. tok.. tok..

Pintu rumah Axel diketuk oleh seseorang dari luar. Zio yang tengah berada di ruang keluarga dengan camilannya pun beranjak pergi membukakan pintu.

Cklek

"Egi, ngapain kesini?"

"Gaboleh?"

"Nggak.. cuman tumben aja kamu kesini sama Edgar lagi" ucap Zio dengan senyum manisnya.

"Hm, dia jadi sopir gue"

"Sopar sopir! lo maksa gue anjing! lagian ngapain lo tadi ngetok-ngetok pintu padahal ada bel!?" kesal Edgar.

"Serah gue" jawab singkat Egi.

Zio terkekeh pelan melihat perdebatan kecil dari dua orang didepannya itu. "Ayo masuk dulu, nyariin Axel ya?" tanya Zio yang mempersilahkan Egi dan Edgar masuk kedalam.

"Enggak.. mau main aja, btw Axel mana?" tanya Egi.

"Axel sedang keluar, mungkin sebentar lagi dia akan pulang"

"Main kemana tuh anak? main gak ajak-ajak gue!" kesal Edgar.

Zio mengedikkan bahunya tanda tidak tahu kemana perginya Axel karena tadi saat Axel keluar, dia tidak mengatakan apapun pada Zio.

Cklek

Pintu terbuka dan menampilkan sosok yang dicari-cari. Axel pulang dan sedikit terkejut melihat Egi dan Edgar berada di ruang tamunya.

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang