21. Pria kecil

22.8K 1.6K 25
                                    

Huhuuu gaes kemaren yang chap 20 itu sebenarnya belum waktunya buat up, tapi gak sengaja kepencet publish terus aku nya gak sadar😭
Untung aja udah lengkap, gimana kalo enggak. Pasti malu aku😭😖
Dan rejeki kalian dah :v

Lanjottt!








.

"Permintaan gue, lo harus menjauh dari Axel"

"Beri aku waktu seminggu buat bisa jauhin Axel. Aku mohon" ucap Zio dengan suara parau.

"Dan satu hal lagi.. gue bakal tunangan sama Axel minggu depan"

Deg

Percakapan Zio dengan Dara sewaktu di toko kue masih teringat jelas dan membayang di pikiran Zio. Seolah hidup tidak pernah mendukung kebahagiaannya. Setiap Zio yakin jika saat ini hidupnya akan penuh bahagia namun lagi-lagi semua kebahagiaan itu hanya singgah sementara. Bisakah Zio bahagia untuk waktu yang lama atau mungkin selamanya dalam hidupnya kedepan?

"Tuan.. ikan nya gosong" ucap maid yang melihat Zio melamun didapur dengan ikan yang gosong didalam wajan penggorengan.

Zio sesaat tersadar dari lamunannya dan terkejut melihat ikan gurame yang digorengnya gosong. "Astaga!" dengan cepat Zio mematikan kompor dan mengangkat ikan gosongnya.

"Yahh gosong" ucap sedih Zio melihat kegosongan ikannya.

"Tuan.. sepertinya anda sedang tidak enak badan. Lebih baik anda istirahat, biar saya saja yang memasak" ucap maid yang mengambil alih pekerjaan memasak Zio.

"Gapapa bi?"

"Iya gapapa tuan, dari dulu ini tugas saya tapi saat ada tuan dirumah ini, pekerjaan saya jadi berkurang dan saya merasa tak enak hati" jelas sang maid.

Zio menganggukkan kepalanya pelan berterima kasih pada maid tersebut, kemudian berjalan pergi menuju kamar untuk beristirahat sejenak.

Hari ini Zio sendirian di rumah karena lagi-lagi Axel keluar tanpa memberitahu Zio kemana ia pergi. Zio tadi memasak untuk makan malam Axel. Dan untungnya hari ini Zio sedang libur bekerja karena Fera sedang berwisata bersama suaminya.

Zio masuk kedalam kamarnya dan mulai berbaring di kasur. Matanya masih terbuka lebar dan ingatannya mulai berjalan pada ingatan saat ia berbicara dengan Dara.

Darion Keyxo

Ayah dari Axel, yang memegang saham tertinggi dan orang terkaya dari 5 negara.

Air mata Zio mengalir perlahan dari sudut matanya. Dadanya terasa nyeri mengingat segala hal yang sudah diketahuinya. Kenapa harus Axel? kenapa?!

Zio menutup matanya dengan satu tangan diatas kepalanya. Zio menangis tergugu merasakan begitu sakitnya takdir yang dia jalani. Kenapa harus Zio yang menanggung semua karma yang tak ia lakukan?!

Tok.. tok.. tok..

Buru-buru Zio bangkit dan menghapus air matanya.

Cklek

Axel membuka pintu kamar kemudian masuk kedalam kamar.

"Zio.." panggilnya pelan lalu ia tersenyum melihat Zio yang terduduk manis di atas kasurnya.

Axel mendekat dan mengusap rambut Zio gemas. Axel duduk disebelah Zio dan memegang tangan Zio.

"Lo udah makan belum?" tanya Axel yang dibalas gelengan kepala oleh Zio.

"Kamu dari mana?" tanya Zio pada Axel.

"Tadi main sama temen-temen bentar, maaf gak ngasih tau lo dulu"

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang