37. Leander

17.5K 1.5K 70
                                    

Ingatkan jika ada TYPO!!





.

"Kumohon jangan pergi, a-aku akan berubah aku janji aku nggak akan pernah mengekangmu dan Axel. Tapi kumohon jangan pergi, aku sangat mencintaimu" ucap parau Darion yang kini tengah berlutut didepan Biancha yang berdiri sembari menangis deras.

"Hidupku akan hancur tanpamu... Acha" ucap Darion yang memnggil panggilan khusus yang biasa dipanggil oleh Demian untuk Biancha.

Biancha mulai menangis tersedu-sedu mendengar Darion yang memanggilnya dengan nama kecilnya. Sudah lama ia tidak mendengar panggilan itu dari mulut suminya. Air mata Biancha terus berjatuhan di depan Darion. Hatinya sakit mengingat penderitaannya selama ini karena kekangan yang berlebihan oleh Darion.

"Acha.. kumohon" mohon Darion dengan air mata yang kembali luruh.

"Mari kita berpisah Darion" ucap parau Biancha dengan tatapan sendu pada Darion.

Darion menggelengkan kepalanya ribut, "T-tidak kumohon maafkan aku hiks a-aku janji akan berubah aku tidak akan bisa hidup jika berpisah denganmu, aku mohon Acha" racau Darion hingga bersujud di kaki Biancha.

Biancha memundurkan langkahnya menjauhi Darion. Sebenarnya Biancha tidak tega dengan Darion saat ini, begitu terpuruknya Darion saat Biancha meminta untuk pisah.

"Baiklah, sekarang aku tanya padamu Darion" Biancha menarik bahu Darion untuk kembali berdiri. Ia menghela nafas perlahan dan menatap dalam mata Darion.

"Apa kau akan menerima Zio sebagai menantu demi kebahagiaan Axel?" tanya Biancha penuh serius.

Darion terdiam sejenak, jujur jauh dalam hatinya ia merasa keberatan jika harus menerima Zio sebagai menantunya. Karena menurutnya semua itu tidaklah normal. Tapi sekarang dia harus berusaha menerima Zio untuk mengembalikan keluarganya.

"Aku tanya sekali lagi padamu Darion. Apa kau akan menerima Zio sebagai menantu demi kebahagiaan Axel?!" tanya Biancha sekali lagi sembari menekankan kata 'menantu'.

Darion mengangguk seketika, ia mengiyakan ucapan Biancha, dia menerima segala keinginan istrinya agar tidak berpisah karena hanya Biancha lah yang membuat Darion benar-benar merasakan yang namanya jatuh cinta.

Biancha tersenyum lembut kemudian ia memeluk tubuh tegap dan tinggi suaminya dengan air mata bahagianya. "Terima kasih" ujar lirih Biancha.

Darion memeluk erat tubuh istrinya, mengecup kening istrinya berkali-kali menyalurkan kasih sayang dan cinta pada perempuan yang sangat berarti di hidupnya. "Maafkan aku, maafkan perlakuanku dulu padamu dan Axel"

Biancha mengangguk dalam pelukan Darion. Ini adalah hari bahagia bagi mereka dan kita semua.








.

Disinilah dua orang pria sekarang berada, di depan rumah besar dengan dinding yang masih mulus bercat putih. Sesuai dengan permintaan Zio, Axel langsung menurutinya dan datang ke tempat yang Zio ingin datangi.

"Mau ngapain kesini by?" tanya Axel pada Zio yang terus mendongakkan kepalanya menatap rumah didepannya.

Zio menolehkan kepalanya ke samping, tersenyum menatap Axel. "Ayo masuk Axel" ucapnya lembut pada Axel.

"Ini rumah siapa?"

"Nanti kamu juga akan tahu" jawab lembut Zio.

Axel diam lalu mengangguk pelan mengikuti apa yang akan dilakukan Zio.

Mereka berdua berjalan masuk kedalam pekarangan rumah tersebut yang tidak dijaga satupun di pos satpam. Pekarangan yang luas dengan tanaman yang tumbuh subur di sekeliling.

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang