{tiga}

1.1K 43 0
                                    

Hai, apa kabar?.
Semoga selalu baik baik saja ya.
Happy reading all.

***

Hari jumat telah tiba, biasanya para siswa siswi SMA dirganjana melakukan senam pagi dengan memakai seragam olahraga berwarna biru muda.

Outfit itu lah yang subuh ini sudah aida kenakan. Tak lupa, ukuran seragam nya tang sedikit over size itu di padukan  dengan hijab syari berwarna putih.

Se usai shalat subuh, aida memang langsung berkemas agar nanti bisa berangkat dengan santai.

Karna hari ini dia terbangun terlalu pagi, setelah berkemas, aida kembali duduk di ranjang nya. Membuka alquran yang sempat di tutup setelah mengaji subuh tadi.

Gadis dengan pakaian yang sudah rapi itu kembali membaca kitab suci umat islam. Kitab yang tak pernah tidak aida baca setiap hari nya.

Dengan khusyu, tanpa ada yang mengganggu, lantunan ayat suci terdengar memenuhi ruang kamar berwarna hijau mint milik aida.

Hingga tiba tiba sebuah jam weker yang ada di nakas nya berdering lumayan nyaring membuat aida menghentikan bacaan nya. Dia menutup mushaf alquran nya lalu mengecup nya dengan durasi lama.

"Alhamdulillah, udah jam enam pas!." Celetuk gadis yang semangat berangkat sekolah itu.

Dia mengambil tas nya yang berada di atas meja belajar. Sebelum berangkat, aida melihat jadwal pelajaran dan mengambil buku buku yang di perlukan di dalam lemari buku di samping meja belajar nya.

Lemari buku tersebut tak hanya berisi buku buku pelajaran milik gadis muda itu. Di sana juga terdapat berbagai jenis kitab kuning dengan judul yang berbeda. Termasuk ta'limul muta'allim, fathul qorib, fathul mu'in, safinatun najah, arba'in nawawi, kifayatul awam, tafsir jalalain dan berbagai kitab kitab lain nya.

Selain buku dan kitab, di barisan lemari paling bawah terdapat beberapa novel milik aida. Mulai dari novel romansa, novel genre islami, hingga novel yang berisi banyak nasihat.

"Aida?. Kamu sudah bangun?" Suara daliya dari luar kamar aida terdengar sembari mengetuk pintu putri nya.

Aida tersenyum lalu menggendong tas nya yang sudah siap. Dia membuka perlahan pintu kamar nya yang bercat hitam.

Melihat keberadaan daliya, aida mengecup singkat pipi wanita itu.  "Assalamualaikum!. Selamat pagi, Ma!" Celetuk aida.

Daliya mengelus pucuk kepala aida yang tertutup hijab. Aida selalu terlihat cantik setiap hari nya, meskipun aida tidak terlalu berlebihan dalam berdandan.

"Waalaikumsalam, pagi. Maa syaa allah!. Cantik sekali hari ini?"

"Hehe, mama bisa aja, Makasih Ma. Oh iya Ma, bunda kemana?" Tanya aida yang mulai menuruni tangga bersama dengan daliya di samping nya.

Daliya mempersilahkan aida untuk duduk di kursi tempat aida dan keluarga nya makan. "Bunda lagi ngurus daffa di kamar nya."

Alis aida berkerut. "Memangnya, ada apa dengan dia?"

"Daffa sedang tidak enak badan sejak tadi malam. Dari jam sebelas, daffa ngak bisa tidur, suhu badannya tinggi di tambah muntah muntah. Semalam bunda sama mama tidur nemenin daffa di kamar nya, sekarang bunda kamu lagi pinjetin si daffa." Jelas daliya.

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang