{dua puluh lima SPESIAL AKHIR TAHUN}

665 27 0
                                    

Hai! Sudah menunggu lanjutan nya? Aku yakin sudah banyak dari kalian yang menduga bahwa lelaki kemarin itu adalah ...... ya itu jawaban nya! Hahaha.
Yang belum mengerti, bisa baca cerita SUAMI ALIM GUE  dulu ya. Soalnya cerita ini berhubungan dengan cerita SAG.  Terimakasih.
Jangan lupa follow akun wattpad aku dan vote komen dan share setiap ceritanya.
Ini udah masuk konflik loh ....
Happy reading all.

***

"JANGAN SENTUH PUTRA KU, DERIL!!!" teriak daliya.

Aprilia dan aida sampai kaget mendengarnya.  Mereka menghampiri daliya dan mencoba menenangkan nya.

"Daliya, istighfar, istighfar." Ucap aprilia mengelus punggung nya.

"Mama .... tenang ya ma, tenang. Di sini ada kami." Ucap aida yang turut menenangkan daliya.

Daliya kembali menangis. Kali ini dalam dekapan aprilia.  "Dia sudah menghancurkan ku, aprilia! Karena dia yang tidak bertanggung Jawab, aku jadi merusak kehidupan rumah tangga mu dengan mas aflah! Semuanya karena dia! Hidupku penuh kesialan karena dirinya!" Ucap daliya menunjuk deril.

Aprilia menggeleng.  "Ini sudah takdir mu, daliya. Istighfar, serahkan semua pada allah. Bagaimana pun, deril juga masih berhak atas diri daffa." Ucap aprilia.

Daffa mematung menatap lelaki bernama detil yang telah membuat mama nya se histeris ini.

"J-jadi.... kau ayah kandung ku? A-aku anak mu?." Yang daffa dengan linglung.

Air matanya sudah menggenang di pelupuk matanya.  "Kemari, anak ku." Ucap deril.

Bukan nya menuju ayah nya, deril malah menjauh dan menggelengkan kepalanya. "T-tidak! Ayah ku hanya dirinya!" Ucap daffa menunjuk bingkai foto aflah.

Deril menatap foto itu. Tadi aprilia sudah memberitahu nya siapa itu aflah.

"Tapi aku ayah kandung mu, sayang." Ucap deril.

Lagi lagi daffa menggeleng. "Tidak! Aku tidak suka padamu! Kau sudah menghancurkan hidup mama ku! Kau telah menelantarkan diriku! Aku benci dirimu!" Ucap daffa mulai menangis dan terisak.

Aida memeluk adik nya itu. "Daffa... ingat allah dek. Ingat allah! Jangan sampai amarah menguasai dirimu. Jika memang dia benar ayah kandung mu, harusnya kamu bersikap sopan, bunda dan mama tidak pernah mengajari dirimu seperti ini, dek. Istighfar." Nasehat aida pada daffa.

Daffa menggeleng.  "Tapi dia sudah membuat hidup mama hancur, ai. Ini semua gara gara diri nya!" Ucap daffa.

"Ayah minta maaf, daffa. Ayah minta maaf." Ucap deril.

"Daffa, bunda saja bisa berdamai dengan keadaan ketika mama daliya datang di bawa ayah. Bukan nya kamu pernah bilang bahwa kamu ingin kuat seperti bunda? Ayo!" Ucap aida.

Daffa semakin terisak. Ini semua terlalu mengejutkan bagi dirinya. Ayah kandung nya tiba tiba datang, mama nya histeris seperti trauma, dan dirinya Yang sangat emosi seperti saat ini.

"Bunda ..." panggil daffa.

Aprilia pun langsung menghampiri  anak laki laki nya. "Bunda di sini, sayang. Kamu ingin menjadi sekuat bunda kan?. Ayo, berdamai dengan keadaan. Sebenci apapun kamu pada ayah mu, dia tetap ayah kandung mu. Kamu sayang pada ayah aflah kan? Maka sayangi juga dirinya seperti kamu menyayangi ayah aflah. Dia ayah kandung mu daffa, bunda tidak pernah mengajarimu melawan orang yang lebih tua. Apalagi orang tua kandung mu sendiri. Kamu ingin menjadi durhaka? Hm?" Tanya Aprilia dengan hati hati.

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang