{dua puluh empat}

649 24 0
                                    

Haiii chapter 24 nih. Nanti di chapter 27 insyallah bakal ada kajian seperti biasa. Aku kasih kajian kalau sampai pada chapter yang ada angka 7 nya ya.
Happy reading all...

***

Setelah menyelesaikan ujian dua minggu yang lalu, lengkap dengan remidi susulan di minggu berikutnya, minggu ini, SMA dirganjana sedang membagikan raport yang berisi nilai serta prestasi para siswa dan siswi.

Seluruh wali murid sudah mendatangi sekolah sejak jam setengah delapan tadi. Daliya dan aprilia pun kini sudah menginjakkan kaki nya dia SMA dirganjana.

"Langsung ke kelas apa gimana, ai?" Tanya Aprilia.

"Iya, bunda. Langsung ke kelas, wali murid yang lain juga sudah mengisi di dalam." Tutur aida.

Aprilia mengangguk dan mulai masuk ke dalam kelas. Aida pun menunggu nya di luar kelas.

Sedangkan daliya, dia berpisah dengan aida dan juga aprilia karna gedung jurusan putra nya yang berbeda.

"Ma, mau ke gedung aida dulu ya?" Pamit daffa menyalami tangan daliya.

"Iya, nanti mama ke sana kalo sudah selesai."

Mendapat izin, akhirnya daffa beranjak dari gedung jurusan bahasa ke gedung IPA yang ada di seberang sana. Keduanya hanya du pisahkan dengan sebuah lapangan yang cukup luas.

Di perjalan menuju kelas kakak nya, daffa bertemu dengan afzal yang berjalan berkawan arah dengan nya.

"Assalamualaikum, kak. Mau kemana?" Sapa daffa.

"Waalaikumsalam, tumben lo di gedung IPA?. Ini, gue lagi keliling karna gabut."

"Yaudah, ikut saya saja ke kelasnya aida. Habis itu kita pergi ke kantin anak IPA bareng."

"Boleh tuh, gue izin ke umi dulu bentar."

Afzal pun berjalan beriringan dengan daffa sembari mengetikkan suatu pesan untuk umi nya yang sedang mengambil raport di kelas nya.

Dua lelaki itu menemukan aida yang duduk di kursi depan kelasnya dengan sebuah novel tebal di tangan nya.

"Assalamualaikum." Salam dua cowo itu.

Aida mendongak dan memberi novel nya sebuah pembatas baca.

"Waalaikumsalam warohmatullah wabarakatuh. Loh, daffa ngapain ke sini? Kak afzal juga ngapain?"

"Gue sih gabut aja, terus di ajak daffa buat ke sini." Jawab afzal.

Daffa terkekeh. "Males di gedung IPS, ga da temen." Keluh daffa.

Aida pun mengangguk kan kepala nya tanda mengerti.

"Yaudah, mending ke kantin yuk." Ajak nya.

Mereka pun pergi ke kantin. Di koridor kelas sudah banyak anak anak yang saling berbisikan tentang cowo yang berjalan bersama aida dan juga afzal.

Itu karena mereka tidak mengenal daffa. Daffa juga sangat jarang pergi ke gedung IPA, paling paling juga karna gabut atau memang ada perlu pada aida.

Daffa sibuk bercengkrama dengan afzal sedangkan di belakang nya di ikuti aida yang menyapa beberapa siswa siswi yang di kenal nya.

"Itu adik nya aida yang dari jurusan IPS kan?!"

"Aaaa kak daffa! Aku di sini kak!"

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang