{enam belas}

717 27 0
                                    

Hai guys?!.
Bagaimana hari ini? Apakah sudah di notice doi?.
Ga papa kalau belum di notice, kencengin aja doa nya. Siapa tau allah bolak balik hati si dia.

Pesan kali ini, kalau kamu lagi   gagal, jangan jera buat coba lagi. Gagal, coba lagi, sampai kamu sukses!.

Happy reading all...

***

Hari ini sekolah pulang cepat karena hari jumat dan para siswa harus melaksanakan kewajiban shalat jumat.

Aida berjalan keluar dari kelas. Ransel berwarna hitam itu kini sudah berada di pundak nya, sedangkan tangan nya menenteng sebuah totebag yang berisi kotak bekal nya.

Di parkiran, aida sudah menemukan daffa yang menunggu nya di atas motor.

"Assalamualaikum."

Atensi daffa yang semula fokus pada handphone nya, kini menoleh ke arah kakak nya yang baru saja datang.

"Waalaikumsalam warohmatullah wabarakatuh, naik gih!. Aku mau buru buru shalat jumat."

Motor milik daffa pun mulai berjalan membelah jalan raya yang kali ini terasa sangat padat. Bahkan di beberapa lampu merah sempat ada sedikit kemacetan.

"Kayaknya nanti ada kajian deh daf." Tutur aida di tengah perjalanan.

"Di mana?"

"Tadi pas aku lihat di grupnya, lokasi nya sih di masjid deket sekolah kita. Kamu tau masjid yang cakep berwarna abu abu itu gak?"

Daffa mengangguk. "Tau. Aku pernah shalat di sana, akhwat only gak?"

"Ngak, khusus umum. Mau ikut? Biar aku sekalian nebeng, hehe."

Sekali lagi daffa mengangguk. "Boleh. Tapi kok tumben ga sama amel?"

"Lagi ke jogja dia, katanya sih ada acara di rumah keluarga nya tante hana."

"Oh. Alhamdulillah, udah sampe."

Motor daffa sudah masuk ke dalam pekarangan rumah dan mulai di parkir nya ke dalam garasi rumah.

Aida lebih dulu masuk ke dalam rumah. Dia menemukan daliya dan aprilia yang tengah sibuk dengan sesuatu.

"Assalamualaikum warohmatullah wabarakatuh?. Bunda sama Mama lagi bikin apa?" Tanya aida sembari menyalami kedua nya.

Aprilia mendongak dan tersenyum kepada anaknya. "Besok ada nikahan anak nya temen ayah kamu dulu. Jadi kami lagi buat seserahan buat di kasih ke mereka."

Aida ber oh ria saja. Lalu dia pamit untuk pergi ke kamar nya. Tak lupa dirinya juga mengatakan kepada dua ibu nya bahwa setelah daffa shalat jumat, mereka akan pergi menghadiri kajian.

Tentu saja niat itu di setujui oleh aprilia maupun daliya. Justru mereka senang jika anak nya tidak salah pergaulan dan malah sibuk dengan pergaulan positif apalagi yang berlandaskan agama.

Di dalam kamar, aida meletakkan tasnya di atas meja belajar nya. Dia duduk sebentar untuk meminum segelas air karena tenggorokan nya terasa sedikit kering.

Setelah itu aida beranjak menuju lemari dengan ukuran lumayan besar milik nya.
Di bukanya kemari itu, menampilkan berbagai gamis dan abaya koleksi milik nya.

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang