Happy reading all...
Semoga suka.***
"Aida, di minta ibu steva ke gudang. Minta tolong bantu bantu, di sana juga ada beberapa anak dari kelas lain. Ini gue dari sana."
Seorang siswi yang aida tidak kenal tiba tiba memanggilnya dari depan pintu kelas IPA 2.
Tanpa menunggu jawaban dari sang empu, siswi itu segera beranjak meninggalkan kelas aida. Aida berfikir mungkin siswi itu tengah buru buru memanggil murid lain nya.
Saat ini dirinya sedang berbicara dengan naadhira dan juga azraf. Mereka sedang membicarakan promnight angkatan afzal tahun ini yang kabarnya akan sangat mewah dan meriah.
"Aku ke gudang dulu ya, ga enak sama bu steva yang mungkin udah nunggu." Ucap aida sambil membereskan beberapa buku nya ke dalam tas.
Aida tidak membawa tasnya, ia hanya membereskan kekacauan di bangku nya.
"Mau gue temenin nggak, ai?. Perasaan gue ga enak nih, takut bu steva macam macam sama lo. Lo tau sendiri kan, tuh guru gimana sama lo selama ini." Ucap naadhira.
"Aku juga mau nemenin kalau gitu, ai." Tambah azraf.
Aida menggeleng kan kepalanya. "Nggak usah repot repot, ga baik juga suudzon sama guru sendiri nad. Gimana pun, bu steva itu guru kita. Ya sudah aku berangkat dulu, assalamualaikum."
Aida pun tergesa gesa menuju ke gudang. Sedangkan naadhira geleng geleng melihat tingkah sahabat nya itu.
Aida adalah salah satu murid yang sangat tidak suka membuat para guru menunggu jika memanggil dirinya.
Aida bilang, itu adalah salah satu adab kepada guru. Naadhira hanya manggut manggut saja saat aida mengatakan itu.
Sebenarnya aida itu tercipta dari apa sih? Baik banget meskipun udah di kasarin orang orang berkali kali.
"Perasaan gue ga enak, zraf."
"Kalau kata aida, ga boleh suudzon nad. Udah, husnudzon aja. Lagian bu steva juga minta nya ga aneh aneh kok, cuma minta tolong bantu beresin gudang."
"Tapi lo tau sendiri zraf, tuh guru kalau ke aida kek gimana?"
"Iya, udah deh. Percaya aja."
"Lo sebagai sahabat nya, kok kayak ga khawatir gitu sih zraf?!"
"Bukan nya ga khawatir, naadhira. Cuma aku mencoba berpositif thinking aja."
Naadhira menatap azraf yang bersikap santai. Padahal naadhira sangat khawatir guru itu macam macam kepada sahabatnya.
***
"Selamat siang, bu steva?. Ibu manggil aida?"
Aida telah sampai di gudang. Benar kok, di sana ada bu steva dan tiga anak dari kelas yang berbeda dengan nya tengah membersihkan dan mengangkut barang di gudang.
"Siang. Bantu teman kamu, tuh!"
"Baik, bu."
Aida pun mulai membantu salah satu siswi yang menetukan tengah kewalahan mengangkat sebuah kotak yang terlihat sangat berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH {END}
Teen FictionSesuai permintaan terakhir suami nya, aprilia mendidik putri tunggal nya sesuai syariat islam. Hingga terbentuk lah karakter agamis dan pemalu dalam diri putri tunggal nya. Shafira aida nadhifa. Perempuan yang terkenal akan ke shalihah an nya, kece...