{tiga puluh lima}

688 24 0
                                    

Gimana gimana?.
Sudah siap?
Yok gas!
Happy reading all!..

***

Pagi hari nya, aida sudah siap dengan seragam sekolah nya. Dia juga memeriksa kembali isi tas nya. Takut takut ada buku atau barang yang tertinggal.

Tiba tiba saja pikiran nya berkelana kembali tentang niat afzal. 

Dengan segera dia menggelengkan kepala. "Astaghfirullahaladzim, masih pagi, udah nongol di pikiran aja." Gumam nya.

Dari pada terus kepikiran niat afzal, gadis dengan seragam yang sudah rapi itu turun ke bawah.

Terlihat sang ibunda yang sedang menata makanan di atas meja makan.

"Assalamualaikum, selamat pagi bunda."

"Waalaikumsalam, pagi juga, anak bunda yang cantik. Sudah siap?"

Aida mengangguk. Dia meletakkan  tas nya di kursi samping nya lalu mulai duduk dan mengambil makanan.

"Woah, ada ayam suwir juga?" Tanya aida.

Ayam suwir termasuk makanan kesukaan aida. Apalagi bumbu ayam itu di beri rasa pedas dan di olah oleh bundanya.

"Iya, sengaja. Soalnya bunda liat ada daging ayam di kulkas. Mau bawa bekal?"

Dengan semangat aida mengangguk. Lalu aprilia pun mengambilkan sebuah kotak bekal berwarna abu abu muda untuk menyiapkan bekal putri nya.

Sembari menunggu bundanya yang menyiapkan bekal, aida dengan lahap mengunyah makanan nya. Makanan nya sangat khas dengan bumbu yang di racik bundanya .

"Masakan bunda nggak pernah gagal deh, the best selalu!"

Aprilia terkekeh. Tak hanya sekali ini putrinya memuji hasil masakan nya.

"Alhamdulillah, terimakasih sayang."

"Ini bekal nya udah selesai, bunda taruh susu kotak juga di dalam nya." Lanjut aprilia.

Aida mengangguk. Makanan nya sudah habis, dia segera  beranjak menuju tempat cuci piring dan mencuci piring bekas makanan nya.

"Susu nya, yang full cream kan bunda?. Aida nggak terlalu suka yang pake perasa. Pengecualian untuk susu pisang, hehe."

Aprilia mengangguk. Dia sudah hafal di luar kepala jika putrinya itu tidak terlalu menyukai susu dengan berbagai rasa. Aida hanya menyukai susu full cream dan susu dengan rasa pisang. Selebihnya, aida menganggap susu itu eneq.

"Iya, ya sudah ini. Kamu berangkat pake motor?"

"Iya."

"ASSALAMUALAIKUM, BUNDA?"

Ibu dan anak itu kompak menoleh pada seorang pemuda yang terlihat ngos ngosan masuk kedalam rumah.

Dia daffa.

"Waalaikumsalam warohmatullah wabarakatuh." Jawab kedua ibu dan anak itu.

Aprilia mendekati putra nya. "Astaghfirullah, ngapain sampai ngos ngosan gitu?. Udah gitu salam nya teriak lagi."

Aprilia menangkap kekehan yang keluar dari mulut daffa. "Hehe, maaf bunda. Jadi, niat daffa ke sini mau menjadi sopir kakak yang tercinta. Daffa hari ini akan full mengawal sang baginda. Daffa juga udah izin ke mama kalau bakal nginep di sini, daffa mau dengerin niat kak afzal nanti. Kalau nggak percaya, tanya aja sama pak ustadz!"

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang