{tiga puluh dua}

647 27 0
                                    

Sudah penasaran dengan fakta yang sesungguhnya? Sepertinya banyak dugaan yang benar, tapi ada juga dugaan yang salah.

Happy reading all...

***

"Jonathan?!"

Ucapan azraf membuat tangan afzal dan daffa terkepal kuat. Mereka menahan amarah.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, daffa dan afzal pergi menuju ke kelas XI IPA 2 dengan tergesa gesa serta tangan terkepal kuat menahan amarah nya.

Kegiatan KBM terhenti seketika di kelas XI IPA 2 saat dua pemuda memasuki kelas dengan salam dan wajah flat mereka.

"Permisi, bu." Ucap afzal dengan sopan.

Bagaimana pun, ada guru yang harus di hormati di dalam kelas itu. Afzal berjalan menuju bangku orang yang di incar nya.

BRAKKK

Meja itu afzal gebrak hingga menimbulkan suara yang membuat orang orang terjengkit kaget.

Sedangkan daffa, pemuda itu menyeret paksa jonathan maju ke depan kelas.
Satu bogeman mentah di layangkan oleh daffa ke perut jonathan dengan keras.

Jonathan yang saat itu belum siap menerima serangan pun terjengkang jatuh ke lantai.

"MAKSUD LO APA, NGELAKUIN KAYAK GITU KE KAKAK GUE?!" Teriak daffa.

Lagi lagi semua orang terkejut. Guru di sana pun shock hingga tak bisa menghalangi hal yang sedang di perbuat daffa dan afzal pada siswa nya.

Jonathan  terkekeh. "Oh, sudah di selamatkan rupanya?"

Gumaman itu di dengar afzal dan daffa hingga emosi kedua nya lagi lagi terpancing.

"Santai deh, cuma main dikit kok. Belum gue taruh benih ke rahim nya." Ucap jonathan.

Ketua kelas itu berusaha bangkit. Namun sebelum itu, Afzal menendang tulang kering nya hingga membuat jonathan kembali mencium dingin nya lantai.

"Kalau lo nggak terima sama kekalahan lo, nggak gini caranya bro. Lo bisa belajar lebih---"

"Persetan dengan belajar, gue lebih suka bikin orang yang udah ngalahin gue dengan cara seperti itu. Dan lo tau? Gara gara gue kalah saing sama dia ... GUE DI PUKUL PAKE BALOK YANG ADA PAKUNYA SAMA BOKAP GUE!" Teriak jonathan.

Jonathan pun bangkit dan membuka kemeja sekolah nya dengan tergesa gesa. Penampakan punggung lelaki itu penuh dengan luka membuat seisi kelas bergidik ngeri.

"Tapi nggak gini juga, brengsek!. Lo lukain kakak gue, karna kalah saing?. Lo tau kan, kalau dalam pertandingan pasti ada yang menang dan kalah?!. Bukan nya lo juga dapat juara duanya?.
Azraf aja yang dapat nomor tiga nggak sampai segitunya. Siapa lo, mau jadi sempurna?!" Tanya daffa dengan nafas nya yang memburu.

"TUTUP MULUT LO! GUE GA SUKA DI BANDINGKAN APALAGI SAMA COWO LEMBEK KAYAK DIA!" Tunjuk jonathan pada azraf.

Azraf hanya menunduk. Dia tidak tau harus melakukan apa dan bagaimana.

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang