{tiga puluh}

670 26 0
                                    

hellow! Bagaimana part sebelumnya udah menegangkan belum?. Greget ngga?.
Menurut kalian azraf kejam banget ngga sih? Nggak nyangka banget. Hiks.

Happy reading deh.

***

Sehabis maghrib, naadhira pun datang ke rumah aprilia. Dia ingin menanyakan keberadaan aida apakah ada di rumah.

Pasalnya, saat naadhira telepon ternyata ponsel gadis itu ada di dalam tas yang di bawa pulang oleh naadhira.

"Assalamualaikum warohmatullah wabarakatuh, tante. Aida nya ada tan?"

Naadhira mengecup singkat punggung tangan dari ibunda sahabat nya itu.

"Waalaikumsalam warohmatullah wabarakatuh, duduk dulu, nak naadhira."

Naadhira pun duduk di sofa ruang tamu rumah aprilia. Dia mencari cari keberadaan aida. Apakah gadis itu berada di kamar nya?.

"Aida kemana, tan?"

"Loh, tante malah mau bertanya ke kamu. Dari tadi aida belum pulang ke rumah, tante kira lagi main sama kamu. Tapi anak nya nggak ada izin chat atau telpon ke tante." Jawab aprilia.

Naadhira tentu terkejut bukan main. Tubuh nya tiba tiba menegang dan berkeringat dingin.

"Ng-nggak tan. Aida ga main sama aku. Tadi aku cari di sekolah nggak ada, aku kira pulang duluan. Terus ini tas nya ada di aku. Apa, aida pulang ke rumah nya tante daliya ya tan?" Tanya naadhira dengan wajah pucat nya.

Aprilia terkejut mendengar penuturan sahabat putri nya. Tidak mungkin aida pulang ke sana, karna aprilia sudah menelpon daliya dan daffa untuk bertanya keberadaan aida tapi tak ada putrinya di sana.

"Nggak. Tadi tante sudah telepon tante daliya dan daffa. Di sana ga ada aida."

Aprilia mulai menggigil dan merasakan  sesuatu tengah terjadi menimpa anak nya. Di hatinya sudah merapatkan doa doa agar anak nya selalu dalam lindunganNYA.

"J-jadi, aida h-hilang?" Tanya naadhira.

Aprilia shock. Dia pun menangis, sejak tadi perasaan nya memang sudah tidak enak mengenai putri semata wayang nya.

"T-telepon d-daffa dan d-daliya naadhira!" Titah aprilia.

Naadhira panik, nafas aprilia mulai tersendat sedendat. Dia pun beralih duduk di samping aprilia dengan menenangkan nya.

Tangan nya sibuk menelpon daliya, daffa, bahkan afzal. Naadhira memberi tahu jika aida hilang dan tidak pulang sejak sekolah.

***

"ASSALAMUALAIKUM! BUNDA?!" Teriak daffa saat melihat bundanya tergeletak di atas sofa dengan kepala di pangku oleh naadhira.

"Waalaikumsalam warohmatullah wabarakatuh, daffa. K-kakak kamu, sayang ... hiks." Ucap aprilia lirih dengan tangisan nya.

"Bunda tenang aja ya, habis ini daffa sama ayah bakalan cari aida sampai ketemu. Bunda tenang, nanti asma nya kambuh, bunda."

Aprilia menangis. Dia merindukan anak nya, bagaimana keadaan anak nya?.

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang