{dua puluh satu}

634 24 0
                                    

Hi, apa kabar?
Lama tidak menulis di lapak ini ya. Aku ngebut tamatin cerita ini karna habis ini bakal ada cerita menarik yang tentunya masih di lingkungan islamic story. So, happy reading all.

***

Hari ujian telah tiba. Pagi pagi sekali aida berangkat menuju sekolah. Karena di hari ini bertepatan dengan hari senin, aida memutuskan untuk menjalankan puasa rutin senin kamis nya.

Pagi pagi seperti ini tentunya hanya beberapa siswa yang datang, selebihnya mungkin sebentar lagi. Sembari menunggu teman teman nya, aida duduk di bangku yang sudah tertempel nama dan nomor NISN nya.

Di sama aida langsung membuka buku mapel yang akan di uji nya. Jaga jaga saja, jadi dia ingin mengulang kembali pelajaran yang semalam telah di ajari nya.

Dia dan naadhira berbeda ruangan. Sesungguhnya, aida sangat gugup karena mengetahui bahwa dirinya satu ruangan dengan kakak kelas nya yaitu afzal.

Bersamaan dengan jarum jam yang menunjukkan pukul 06.30, seorang lelaki dengan pakaian khas anak SMA mulai memasuki ruangan. Aida sempat melihatnya sebelum kembali menunduk menjaga pandangan nya.

Jantungnya berdegup kencang, ternyata laki laki itu duduk tepat di meja depan nya. Bagaimana bisa kebetulan seperti ini?!.

"Assalamualaikum, selamat pagi, kak." Salam sapa aida.

Laki laki 8tu pun menoleh ke belakang usai melepas tas nya. Senyum hangat di tunjukkan nya pada aida.

Hal itu membuat pipi aida memanas, darah nya berdesir, dan bibirnya berkendut menahan senyum.

"Waalaikumsalam, wah ternyata satu ruangan?."

Aida mengangguk.  "Iya, kak."

"Lo ... udah belajar?" Tanya afzal kala melihat sebuah buku nangkring di atas meja aida.

"S-sudah. Baru saja selesai."

"Oh, ya sudah. Gue lanjut dulu."

Aida mengangguk lagi. "Ah, Iya kak. Silahkan."

Suasana kembali hening. Satu persatu siswa berdatangan hingga kelas yang tadinya hanya beberapa orang, kini sudah terisi penuh dengan murid kelas X,XI, dan XII. Tentunya beberapa dari mereka.

Dua guru serta sayu petugas pengawas ujian masuk ke dalam kelas sembari membawa tumpukan amplop besar berwarna cokelat yang murid murid yakini berisi soal ujian nya.

"Selamat pagi?!"

"PAGI, BU!"

"Baik, sepertinya kalian sudah siap dengan ujian nya. Sebelum ujian, silahkan membaca doa menurut kepercayaan masing masing. Berdoa... mulai!"

Kelas itu sontak langsung tidak bersuara. Para siswa mengucap doa menurut kepercayaan nya masing masing.

Setelah berdoa, barulah kertas ujian di sebar oleh dua guru yang bertugas. Sedangkan petugas pengawas ujian, mulai berkeliling saat para siswa sudah mengerjakan nya. Takut takut ada yang menyontek.

Para siswa di beri waktu mengerjakan dari satu mapel ke mapel lain nya dengan masing masing mapel dengan waktu 30 menit. Mapel jari pertama berjumlah empat mapel. Satu jam sebelum istirahat, dan satu jam lagi setelah istirahat atau jam kedua di dilaksanakan.

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang