{tiga puluh empat}

641 23 0
                                    

Bagaimana dengan konflik kemarin?.
Maaf, aku emang nggak jago buat konflik, semoga yang kemarin sedikit menghibur ya.

Happy reading all.

***

Sebulan telah berlalu. Dari kejadian itu, saat ini aida sudah bisa berjalan kembali. Sudah bisa beraktifitas kembali.

Ya, walaupun kenangan kenangan mengerikan sering terlintas dalam fikiran nya namun aida mencoba untuk berdamai dengan segalanya.

Malam ini adalah acara promnight angkatan afzal. Tak hanya dari kelas XII yang menghadiri nya, adik adik kelas pun boleh menghadiri dan meramaikan acara tersebut.

Sebenarnya aida tidak ingin menghadirinya karena ingin pergi bersama daffa ke toko kitab malam ini. Namun naadhira yang memaksa dirinya agar ikut serta meramaikan acara angkatan afzal yang akan segera lulus dari SMA dirganjana.

Aida hadir dengan gamis coklat susu dengan hijab coklat mudanya. Sedangkan naadhira terlihat cantik dengan gaun berwarna abu abu muda dengan rambut yang di gerai.

Dari tadi mereka berdua sibuk menikmati indahnya acara. Mulai dari acara dansa, menyanyi, dan beberapa acara lain nya.

Saat acara dansa, tentu aida tidak ikut serta. Dia hanya duduk menikmati acaranya, dengan siapa ia akan berdansa sedangkan para cowo di sini adalah bukan muhrim nya.

Daffa?.

Dia memilih tidak hadir dan pergi ke toko kitab sendirian. Ntahlah seperti nya daffa tidak terlalu suka dengan acara seperti ini.

Tak lama, afzal datang menemui keduanya. Afzal terlihat tampan dengan celana bahan berwana hitam juga hoodie berwana putih yang menjadi outfit nya malam ini.

"Gue kira, Nggak bakalan hadir. Soalnya daffa bilang mau ngajak lo pergi ke toko kitab." Ucap afzal segeralah mengucap salam nya pada aida dan juga naadhira.

"Sebenernya emang gitu, tapi naadhira yang maksa datang karna nggak ada temen nya."

Afzal mengangguk kan kepalanya.

"Habis ini mau lanjut ke mana kak? Kerja, atau ... kuliah?" Tanya naadhira.

Mereka mencoba banyak mengobrol dan menghidupkan suasana yang terasa sedikit canggung.

Afzal meneguk air mineral yang di sediakan. "Insyaallah kuliah, nad."

"Wah, dimana tuh?"

"Cairo. Sudah lama, Gue ngincer universitas itu. Alhamdulillah udah daftar dan keterima." Jawab afzal.

Mendengar nama kota yang di kenalnya, aida pun mendongak kan wajah nya.

"Cairo, mesir?. Universitas al-azhar?!" Tanya aida ikut menimbrung.

Afzal mengangguk. "Lo tau?"

Dengan cepat aida mengangguk penuh semangat. "Siapa yang tidak kenal dengan universitas di negri gurun pasir itu?. Bahkan itu menjadi salah satu universitas impian aku setelah tarim."

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang