{sembilan belas}

660 28 0
                                    

Wuih udah part 19 aja nih?.
Vote nya mana?! Masa angka vote sama readers nya kalah jauh?!.
Rada kecewa sih sebenernya.

Happy reading all...

***
H

ari ini terlihat sangat cerah. Di lihat dari awan awan kecil yang menghiasi langit biru serta matahari yang bersinar dengan terik nya.

Aida duduk di dalam perpustakaan SMA dirganjana. Gadis itu tengah berpuasa mengqodho puasa ramadhan nya.

Maka dari itu, aida kini berada di dalam perpustakaan sedangkan sahabat nya, naadhira, gadis itu tengah menyantap makanan nya di kantin.

Aida membuka lembar demi kembar buku yang tengah ia baca. Lebih tepatnya novel islami yang memang di sediakan oleh pihak sekolah.

Ada beberapa novel dengan genre berbeda di rak khusus novel, tapi kali ini aida memilih membaca novel bergenre islami kesukaan nya.

Di samping nya juga tergeletak sebuah buku tebal yang tertutup. Di sampul buku tersebut tertulis judul FIQIH WANITA.

"Aida!"

Aida mengalihkan pandangan nya dari novel yang tengah ia baca.

"Apa?. Udah selesai, makan nya? Kok cepet banget?"

"Ih!. Udah sih, diem. Lo tau? Ada anak baru, masuk ke kelas kita! Katanya sih pindahan dari luar."

"Maksud kamu, luar negri?."

Naadhira mengangguk. "Iya! Ya kali luar bumi!."

Aida tertawa mendengar nya. "Hahaha. Bisa aja kamu."

"Lo ga tanya dia cewe atau cowo?"

"Buat apa? Gabut banget. Nanti juga tau pas masuk kelas. Toh, ga penting buat aku juga kan?"

Naadhira langsung duduk di samping aida. Dia membalikkan tubuh sahabat nya agar menghadap ke arahnya.

"Dia  ganteng, aida!. Gaaaanteng banget! Udah kek bule asal lo tau!"

"Naadhira apaan sih?. Ga boleh tau, zina mata!" Nasehat aida.

"Agh!. Persetan sama masalah itu. Eh, kayaknya dia sama kayak kak afzal deh."

Mendengar nama pujaan hati nya, aida langsung mengerutkan dahi nya.

"Ada apa dengan kak afzal?."

"Di lihat dari penampilan nya pas gue liat tadi ... cowo itu kayaknya juga alim deh. Gue yakin seratus persen!" Ucap naadhira yang matanya mulai mengerjap ngerjap mengingat wajah tampan anak baru itu.

"Duh ...  cogan alim sekolah kita nambah satu nih, ai!" Lanjut nya.

Aida menggeleng geleng kan kepalanya. Katanya sedikit memutar karna jengah dengan sikap naadhira jika sudah bertemu cowo ganteng.

Tringg tringg

Saat nya masuk kembali, anak anak segera mempersiapkan diri.

Bel sudah berbunyi. Aida mengangkat dua buku yang akan di pinjam nya dari perpustakaan. Ia pun berjalan menuju penjaga perpus untuk mendata bukunya.

Mengabaikan naadhira yang mengekor di belakang nya dengan wajah yang tersenyum berseri.

***

Ternyata se sampainya di dalam kelas, suasana kelas kini sudah riuh dengan sorak sorai pada perempuan yang menggerubungi sebuah bangku di dalam kelas.

CRUSH {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang