Jangan lupa follow akun wattpad fin, vote komen dan share sebanyak banyak nya.
Tetap jaga kesehatan meskipun belum juga di notice sama ayang. Sekian,Happy reading all ...
***
Sejak kejadian bertemu dengan afzal saat joging, naadhira semakin gencar menggoda aida membuat pikiran aida tidak tenang.
Tidak di kelas, kantin, bahkan setelah pulang sekolah pun aida terus di goda oleh naadhira.
"Aida!"
Naadhira memanggil nya dari luar kelas. Aida memutar bola mata nya. "Apa lagi sih nad?"
"Sini! Coba liat?. Di luar hujan!"
Aida yang pecinta hujan pun melangkah kan kaki nya ke luar kelas. Tangan nya menengadah di antara batasan koridor kelas yang terkena air hujan.
"Sejuk banget ya!" Ucap aida.
"Heem!. Sejuk banget, lebih sejuk lagi kalau lo tau yang lagi main basket sambil hujan hujanan di sana itu, kak afzal." Tunjuk naadhira pada aida.
Refleks, gadis itu menolehkan kepalanya pada lapangan basket yang tengah ramai dengan siswa yang tengah bermain basket, mereka tidak peduli dengan hujan yang tengah mengguyur mereka hingga baju basket pun basah dan mencetak lekuk tubuh nya.
Bahkan siswi yang berteriak histeris kala melihat kaos pada siswa itu membentuk roti sobek nya.
Berbeda dengan aida yang langsung menunduk malu, pipinya kembali memerah."Astaghfirullahaladzim." Gumam nya dengan senyuman.
"Ganteng, ya crush lo ai?"
Aida memukul pelan lengan naadhira. Mata aida melihat ke atas, awan awan yang berwarna hitam menjadi objek tujuan nya. Mungkin, hujan akan reda sedikit lama?.
Aida tersadar saat sebuah air menciprat membasahi wajah ayu nya. Hijab syari nya dikit basah terkena air itu.
"Astaghfirullahaladzim, Kalian kok main air sih? Nanti kelas nya basah!" Tegur aida.
Teman sekelas nya tertawa. "Ngak papa ai, guru guru juga ga bakal ngajar kalau hujan gini. Kita happy happy aja, ya gak guys?"
Ucapan salah satu teman kelas nya itu di soraki oleh yang lain nya. Siswa lelaki di kelas nya mulai menyusun bangku di belakang kelas.
Kini di dalam kelas sudah tidak sempit dengan bangku. Para gadis di kelas itu menyapu kelas terlebih dahulu.
Setelah nya, para siswa laki laki membasahi lantai kelas dengan air hujan yang sudah mereka tampung dengan ember yang entah dapat dari mana.
Lantai kini sudah mulai basah dan licin. Aida heran, apa yang akan di lakukan teman teman nya di dalam kelas yang kini sudah basah itu?.
Aida terkejut saat melihat beberapa teman perempuan dan laki laki nya kelusutan di atas lantai yang licin.
Dari mereka ada yang seolah olah tengah berjalan di atas es yang dingin. Tangan nya ke atas seolah melakukan tarian, dan juga mulut nya yang sudah melantunkan lagu lagu bak sebuah konser.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH {END}
Novela JuvenilSesuai permintaan terakhir suami nya, aprilia mendidik putri tunggal nya sesuai syariat islam. Hingga terbentuk lah karakter agamis dan pemalu dalam diri putri tunggal nya. Shafira aida nadhifa. Perempuan yang terkenal akan ke shalihah an nya, kece...