Cuplikan dari Bab PENJARA.
"Karena kita sudah menjadi sepasang kekasih—" Nara mendesah bersusah payah melepaskan bibirnya sendiri. Namun William justru mendaratkan ciumannya yang menggelora ke dadanya, ke lehernya, dan juga di balik telinganya. Pria itu benar-benar pintar sekali mencumbu. "Apa kau akan memerawani ku di sini?"
Ciuman di balik telinga Nara langsung berhenti. William mengangkat wajahnya menatap wanita itu sambil tak kuasa menahan senyum geli. "Aku tidak akan mengambil pengalaman pertamamu di dalam tenda yang jelek dan dingin ini," bisik William kemudian. Dia mendekatkan wajahnya lagi, memberi ciuman basah yang terasa sangat intim di sebelah pipi Nara. "Nanti, di Al Katraz," bisiknya dengan napas menghembus panas. "Kita bisa melakukannya di dalam kamarku."
***
Yang nggak tau PENJARA itu terbit di mana, dia ada di FIZZO. Babnya udah banyak di sana. Merupakan naskah pertamaku yang memiliki pemeran utama pria.
Buat kalian yang belum move on dari drama Big Mouth, bisa banget baca ini. Ada romancenya juga kok, biar nggak kaku-kaku banget pas dibaca.
Jadi, jangan lupa mampir, yaaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wedding [SELESAI]
Romance[PART MASIH LENGKAP] *** Menurut Salsha, hal yang paling berharga setelah dia kehilangan harta, warisan, atau bahkan orang tuanya adalah Nia. Adik semata wayang dan juga keluarga satu-satunya yang dia miliki. Saat usianya 20, kehidupannya jungkir b...