Satu hari itu, hari dimana Junkyu kembali terpuruk setelah kepulangannya dari Amerika Serikat, Junkyu bertemu dengan seorang pria pelayan toko bunga Atellia.
Junkyu tidak tahu alasan apa yang membawanya ke tempat itu sampai akhirnya ia mengenal sosok pelayan yang berhasil membuatnya sedikit tenang. Ya, hanya sedikit, karena resah dan takut yang Junkyu rasakan hari itu terlampau besar untuk dilenyapkan hanya dengan kata-kata.
Asahi, begitulah nama yang disebut oleh pelayan pria itu ketika memperkenalkan dirinya. Junkyu sama sekali tak berminat untuk berkenal, tetapi pria bernama Asahi itu terus merecokinya dengan berbagai cerita serta makna tentang bunga-bunga yang ada disana.
Meskipun rasanya cukup mengganggu, tak bisa dipungkiri sedikit demi sedikit Junkyu menjadi tertarik dengan berbagai arti bunga disana. Sampai akhirnya, satu bunga yang ditunjukan oleh Asahi dikala dirinya kembali menangis membuatnya benar-benar terpukau.
Marigold.
Itulah bunga yang diberikan oleh Asahi padanya. Bunga berwarna jingga yang sangat indah, seindah langit senja yang dahulu selalu Junkyu pandangi bersama ayah dan ibunya sebelum kebahagiannya direnggut oleh kejamnya takdir.
"Kamu tahu? bunga ini sama sepertimu. Indahnya bunga ini sama indahnya dengan senyumanmu. Cantiknya bunga ini juga sama cantiknya dengan wajahmu. Kekayaan, kesucian, dan kejayaan yang juga merupakan bagian makna dari bunga ini ada pada dirimu. Sayang sekali kalau bunga secantik ini harus layu karena terus diguyur deras hujan," ucap Asahi kala itu sembari mengusap air mata di pipi Junkyu.
Mereka yang baru mengenal beberapa minggu tentu akan membuat siapapun terkejut bila melihat mereka sekarang. Untungnya hari itu Asahi sendirian menjaga toko, sehingga ia bisa menghabiskan banyak waktu untuk mengembalikan senyum Junkyu.
Sejak hari itu, Junkyu senang mendengar cerita Asahi tentang makna bunga. Setiap hari ia selalu datang, membeli satu tangkai bunga dan bibitnya yang akan Junkyu tanam di taman rumahnya.
Tanpa disadari Junkyu juga, sejak saat itu kepercayaannya pada seseorang yang telah menghilang sedikit kembali.
~ooo~
Di dalam ruangan bergaya klasik, pria berusia dewasa yang merupakan ayah dari Kim Junkyu terlihat sedang duduk di atas kursi kerjanya. Meskipun waktu sudah menunjukan hampir jam 12 malam, Junmyeon tetap terjaga di ruangan pribadinya.
Matanya yang ditutupi kacamata melirik ke arah layar laptop, dimana ada sebuah foto beberapa orang dengan dirinya sebagai salah satu dari mereka.
Perhatian Junmyeon pada layar laptopnya terusik ketika mendengar bunyi ketukan.
Saat Junmyeon menoleh, Junmyeon mendapati pintu ruangannya dibuka. Dari sana, seseorang yang telah lama bekerja untuknya, yakni Song Minho datang dengan membawa beberapa berkas yang Junmyeon perlukan.
"Sajangnim, polisi Park dan polisi Choi akan segera memulai penyelidikan mereka besok," ucap Minho.
"Bagus. Lebih cepat lebih baik," Junmyeon, kemudian ia terima berkas yang dibawa oleh Minho, lalu membacanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eagle and Marigold
Fanfiction[Cerita ini merupakan remake dari book THE EAGLE. Seluruh konflik sama, tetapi sebagian besar tokoh berubah) Eagle merupakan julukan untuk seorang pembunuh bayaran profesional bernama Watanabe Haruto. Terlahir dari keluarga bahagia, Haruto menjadi...