Sudah tidak terhitung berapa banyak hela yang Haruto keluarkan hari ini. Pria yang telah menginjak usia 25 tahun itu tak henti-hentinya memikirkan semua yang masih menjadi tanda tanya.
Terlebih lagi apa yang terjadi beberapa saat lalu, dimana dirinya lagi-lagi bertengkar dengan Junkyu karena kekeras kepalaan Junkyu.
Benci.
Haruto benci ketika Junkyu merindukan kembali sosok yang telah lama mati. Juga benci ketika Junkyu merindukan sosok Asahi yang telah mati demi mengamankan sandiwara yang dilakukan Haruto.
Dan saat Haruto mengancam Junkyu dengan membawa nama Jeongwoo, Junkyu tak bisa berkata apa-apa.
Sebegitu pengaruhnya kah mereka di hidup Junkyu?
"Hhh sial, kenapa aku jadi kepikiran?" keluh Haruto.
Saat dirinya menyandarkan kepalanya, tak sengaja Haruto melirik ke arah meja komputer tempat Doyoung biasa bekerja. Meja itu kini sudah mulai terlihat kotor karena sejak kepergian Doyoung, komputer tersebut tak lagi digunakan.
Sebenarnya alasan kepergian Doyoung juga masih menjadi tanda tanya dalam benak Haruto. Apa yang membuat Doyoung pergi dari sini? Rumah yang telah menampungnya selama bertahun-tahun.
Seingat Haruto, Doyoung adalah salah satu yang paling taat dan patuh pada Seunghyun. Doyoung juga tidak pernah lalai mengerjakan tugasnya. Dia selalu serius dan berusaha agar setiap pekerjaan yang mereka jalani tidak mengalami kegagalan.
Lantas apa yang membuat Doyoung melarikan diri dari tempat ini?
Dalam lamunannya, tak sengaja Haruto menangkap siluet Jaehyuk. Sontak Haruto menoleh ke arah Jaehyuk, kemudian mengerutkan keningnya saat melihat gaya pakaian Jaehyuk yang terlihat rapih.
"Kau mau kemana?" tanya Haruto.
Jaehyuk menoleh ke arah Haruto. "Jenguk ayah. Sekalian aku ingin ke kantor perusahaan milik ayah," jawab Jaehyuk.
Ah benar, Haruto baru ingat ada hal baru yang ia ketahui tentang Seunghyun yang sudah ia anggap sebagai ayahnya sendiri.
"Sejak kapan kau tahu kalau ayah itu seorang pengusaha?" tanya Haruto, bangkit dari kursinya lalu berjalan menghampiri Jaehyuk.
Jaehyuk yang hendak menyisir rambutnya pun kembali menatap Haruto. "Hmm sekitar satu tahun? Kurasa segitu," jawab Jaehyuk.
"Lalu kenapa kau menyembunyikan semuanya dari kami?" tanya Haruto lagi.
"Hhh ayah sendiri yang meminta padaku untuk merahasiakan semuanya. Lagipula apa kau tidak curiga pada ayah? Darimana dia mendapatkan uang untuk membeli mansion sebesar ini dan membayar semua kebutuhan yang ada. Uang dari hasil membunuh yang kita dapatkan belum cukup dengan semua pengeluaran kita," jelas Jaehyuk.
Haruto terdiam. Benar juga apa yang dikatakan Jaehyuk, ia tidak sempat berpikir darimana Seunghyun mendapatkan uang untuk membeli mansion megah ini. Bahkan Seunghyun sudah menghidupi mereka sejak mereka masih belum terlalu mahir mengeksekusi nyawa orang.
"Apa masih ada yang ingin kau tanya? Aku mau berangkat sekarang," ucap Jaehyuk.
Mendengar itu, Haruto pun menggelengkan kepalanya. "Tidak ada," jawabnya.
"Baiklah," ucap Jaehyuk.
Saat dirasa semuanya telah rapih, Jaehyuk pun berjalan keluar dari mansion. Kini hanya tersisa Haruto yang berada di ruangan utama tempat mereka biasa berkumpul untuk merundingkan rencana pembunuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eagle and Marigold
Fanfiction[Cerita ini merupakan remake dari book THE EAGLE. Seluruh konflik sama, tetapi sebagian besar tokoh berubah) Eagle merupakan julukan untuk seorang pembunuh bayaran profesional bernama Watanabe Haruto. Terlahir dari keluarga bahagia, Haruto menjadi...