26

347 36 0
                                    




Saling menodongkan pistol serta melempar tatapan dingin pada lawannya, itulah yang terjadi pada dua anak Adam dan Hawa yang dikarunai marga Kim.

Dinginnya cuaca terasa sangat mendukung suasana. Hanya dalam satu tarikan, maka keduanya bisa mengakhiri nyawa satu sama lain.

Detik-detik menjelang matahari bergerak turun, pistol milik Junkyu merosot ke bawah. Junkyu bangkit berdiri, menarik tas biola di sampingnya lalu memasukan pistol yang ia pegang ke dalam tas tersebut.

"Sudahlah, kita bukan anak kecil yang sedang bermain tembak-tembakan," ucap Junkyu.

Dara kelahiran september itu melangkah dengan anggun, melewati Junghwan yang juga telah menurunkan pistolnya.

Mendengar suara pintu atap dibuka membuat Junghwan menoleh ke belakang. Junkyu masih berdiri disana, tersenyum manis dengan sebelah tangan menggendong tas biola.

"Sampai bertemu lagi, Junghwan-ie," ucap Junkyu.

Setelah itu, Junkyu meninggalkan atap mansion. Suara teriakan amarah dari seorang So Junghwan pun menggelegar usai kepergian Junkyu.

"Keparat kau jalang!" maki Junghwan dengan wajah memerah.

Emosinya benar-benar berada di puncak sekarang. Hingga pistol di tangannya ia banting ke atas permukaan atap.

Bukan tidak bisa Junghwan tadi menarik pelatuk pistolnya sehingga Junkyu dapat langsung mati di tempat. Junghwan bisa melakukannya, tapi bila Junghwan melakukan itu semua yang ia dan Seunghyun rencanakan akan berakhir sia-sia.

HEON group akan tetap menjadi milik Junkyu, hidup atau mati.




~oOo~





Brak!

Yoshi yang sedang memutarkan seekor tikus dengan Jaehyuk yang sedang menghitung uang dikejutkan oleh suara benturan yang cukup keras. Keduanya lantas bangkit, kemudian berjalan menuju sumber suara.

"Ayah! Doyoung!" seru Jaehyuk setelah melihat sumber kebisingan.

Di depan mata, Yoshi dan Jaehyuk melihat kaki Seunghyun yang ditutupi sepatu kini terpijak di atas pipi kanan Doyoung. Pada kedua ujung bibir Doyoung pun terlihat luka yang mengeluarkan darah.

Lagi, Yoshi dan Jaehyuk terbelalak karena Seunghyun menarik kasar kerah Doyoung sampai membuat tubuh yang lebih kecil darinya itu terangkat.

"Kau sudah berani bertindak tanpa sepengetahuan ayah? Berapa besar nyali yang kau punya, Doyoung?" Seunghyun melemparkan pertanyaan dengan tatapan bak seekor serigala yang akan membunuh mangsanya.

Namun, sang mangsa justru tak terlihat takut sama sekali. Dia yang dianggap memiliki kesamaan wajah dengan Seunghyun justru tersenyum sinis.

"Kau adalah seorang ayah di rumah ini, kan? Kau bukan Tuhan, jadi untuk apa aku selalu menunggu keputusanmu?" balas Doyoung.

Bugh!

Tubuh Doyoung terpental setelah pipinya menerima tinjuan ketiga. Doyoung kini tersungkur di depan cabinet dapur. Ia batuk-batuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya.

Eagle and MarigoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang