10

401 51 1
                                    




Lampu yang tiba-tiba padam membuat suasana mendadak riuh. Seluruh pengawal segera bergerak melindungi atasan mereka.

Beberapa dari mereka telah melingkari tubuh Kim Junmyeon. Tidak hanya Junmyeon, Choi Hyunsuk dan ayahnya pun ikut dilindungi dengan pengawal mereka.

Lain halnya dengan pengawal lain yang sudah siap menjadi tameng bagi atasan mereka, Park Jeongwoo justru masih panik mencari keberadaan Junkyu dalam kegelapan.

Ruangan itu benar-benar gelap, tidak ada sama sekali pencahayaan sehingga yang bisa ia andalkan hanyalah ingatan tentang denah ruangan.

"Kim Junkyu-agassi!" panggil Jeongwoo. Akan tetapi tak ada sahutan dari pemilik nama yang ia panggil.

Hal itupun semakin membuat Jeongwoo panik. Terlebih lagi yang ia ingat Junkyu terakhir berdiri di atas podium sendirian tanpa ada pengawal pribadinya di dekatnya.

Park Haru.

Jeongwoo teringat dengan pengawal pribadi Junkyu yang baru. Apakah Haruto sudah bersama Junkyu dan membawanya pergi dari ruangan ini?

Meskipun ada rasa tak suka pada pria itu, Jeongwoo kini berharap pada Haruto agar pria itu berhasil melindungi dan membawa Junkyu ke tempat yang lebih aman.

Sayangnya harapan Jeongwoo tak sesuai dengan kenyataan. Nyatanya, Haruto masih berdiri di tempatnya. Matanya memandang datar pada orang-orang yang mulai menyalakan ponsel untuk menerangi ruangan.

"Cepat rebut cap itu sebelum semua orang menyalakan ponsel mereka!" Sepasang alat di telinga Haruto mengeluarkan suara yang tersambung langsung oleh Doyoung.

Haruto mengangguk paham. Lalu dirinya pun berjalan menepi, menghindari beberapa orang yang mengenalinya, termasuk Choi Hyunsuk.

Bang !

Suara tembakan yang bercampur dengan kaca pecah mengejutkan semua orang di dalam ruangan gelap tersebut. Sebagian besar dari mereka pun mulai panik, hingga suasana menjadi riuh dimana mereka berbondong-bondong keluar dari ruangan yang hanya memiliki empat buah pintu.

Setelah berhasil menyelinap dalam gelap, Haruto pun sampai di dekat podium. Akan tetapi tidak ada keberadaan Kim Junkyu disana. Hal itupun membuat Haruto mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Junkyu.

Sial! kemana dia? batin Haruto.

"Haruto! Kau sudah dapat?" Doyoung kembali bersuara, membuat Haruto mendecak.

"Kim Junkyu menghilang. Dia tidak ada di tempatnya," ucap Haruto sepelan mungkin.

"Apa?! Yoon Jaehyuk! Dimana Kim Junkyu?" Doyoung melempar pertanyaan kepada Jaehyuk yang juga tersambung ke dalam panggilan yang sama.

Jaehyuk yang sejak awal sudah menyiapkan alat bantu melihat di dalam kegelapan terdengar menghela nafas.

"Tidak tahu. Aku juga kehilangan jejak dia. Tapi yang pasti, satu menit pertama saat lampu padam dia masih ada di podium," ungkap Jaehyuk.

Haruto menghela nafas lalu memijat pelipisnya. Dalam hatinya, ia mengeluarkan banyak kata kasar karena tugasnya untuk merebut cap tersebut gagal. Padahal persiapan mereka sudah sangat matang.

"Park Haru!" Di tengah emosinya, Haruto dibuat terkejut karena panggilan Jeongwoo.

"Mantan pengawal Junkyu mendatangiku. Aku akhiri sambungan," ucap Haruto. Setelah itu, Haruto mematikan sambungannya kepada seluruh rekan sesama pembunuh.

Eagle and MarigoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang