32

428 42 0
                                    




Ditemani segelas wine, Doyoung duduk di depan meja bar. Kedua netranya menatap lurus ke arah seorang bartender yang telah ia ketahui bernama Jung Yoomi.

"Apa benar kamu mengenal Watanabe Haruto? Putra bungsu Watanabe Ryota." Lucy atau yang bernama asli Yoomi bertanya pada Doyoung.

Jawaban yang sama seperti beberapa saat lalu Yoomi dapatkan. Doyoung mengangguk, kemudian menyesap kembali wine miliknya.

"Dia rekanku," jawab Doyoung.

"Rekan? Kalian bekerja dimana?" balas Yoomi yang kembali bertanya.

"Saya tidak bisa menjawabnya. Yang terpenting sekarang, ada hal yang ingin saya bahas dengan anda mengenai keluarga Watanabe Haruto. Anda bilang anda teman dekat ibu Haruto, bukan?" Lucy mengangguki pertanyaan Doyoung.

Sejenak Doyoung menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian mengeluarkannya secara perlahan.

"Apa benar kematian keluarga Watanabe ada hubungannya dengan tragedi yang menimpa keluarga Kim Junmyeon 10 tahun yang lalu?" tanya Doyoung.

Kedua mata Lucy terbelalak. Pikirnya bagaimana bisa pemuda yang mengaku rekan Watanabe Haruto itu bisa berpikir seperti itu?

"Siapa kau sebenarnya?" Bukannya menjawab pertanyaan Doyoung, Lucy justru bertanya pada Doyoung.

Sebelah alis Doyoung pun terangkat. "Sudah saya bilang saya rekat Watanabe Haruto," jawabnya.

"Bukan, bukan itu. Maksud saya siapa kamu dan apa tujuanmu bertanya seperti itu? Apa kamu merencanakan sesatu yang buruk?" balas Yoomi.

"Dibanding melakukan sesuatu yang buruk, saya lebih ingin mengungkap kebenarannya... Setidaknya agar tidak banyak korban yang jatuh karena omong kosong orang-orang dewasa," tutur Doyoung.

Kepalanya tertunduk, membuat helaian rambut depannya jatuh sampai menutupi sebagian wajah tampannya.

"Saya juga tidak ingin pengorbanan seseorang menjadi sia-sia. Saya tidak bisa memberitahumu siapa saya sebenarnya, tapi saya berani jamin kalau yang saya butuhkan ini sangat berpengaruh besar untuk keselamatan orang-orang yang terancam. Termasuk--"

"Watanabe Haruto. Benar, kan?" Doyoung mendongak, menatap kaget pada Lucy yang baru saja menyebut nama Haruto yang memang ia maksud.

Lucy yang pada awalnya menaruh rasa curiga pada Doyoung kini mulai percaya setelah melihat bagaimana sorot mata pemuda itu, Tidak ada tatapan seseorang yang berpura-pura menjadi baik untuk mendapatkan sesuatu agar melancarkan rencana jahatnya.

"Saya tidak bisa ceritakan semuanya disini. Tapi satu hal yang pasti, kematian keluarga Haruto memang ada hubungannya dengan tragedi keluarga Kim 10 tahun yang lalu. Intinya ayah dari Haruto yang memulai pertikaian," ungkap Lucy.

Mendengar hal itu, Doyoung pun tak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya. Sekalipun Doyoung sudah menduga pasti ada hubungannya, tetap saja Doyoung terkejut karena apa yang ia duga memang benar adanya.

"Saya akan menceritakan secara detail kalau kamu mempertemukan saya dengan Watanabe Haruto. Saya memiliki bukti nyata untuk apa yang saya ketahui. Bagaimanapun juga... Watanabe Haruto berhak tahu tentang apa yang terjadi sebenarnya," ucap Lucy.

Doyoung menghela nafasnya. Bagaimana caranya mengundang Haruto untuk datang sementara dirinya sudah tidak lagi memiliki kontak Haruto? Seluruh akun-nya yang terhubung dengan mansion sudah Doyoung lepas, sehingga keberadaannya tidak bisa dilacak lagi oleh mereka.

Eagle and MarigoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang