Hening menyelimuti mereka yang baru saja mendengar pengakuan dari mulut So Junghwan. Lelaki itu tampak senang saat dilihatnya reaksi orang-orang yang dulu pernah menjadi rekannya.
Rekan sebagai seorang pembunuh bayaran.
"Tidak, kau pasti bohong,kan?" Dari semuanya, Jaehyuk menjadi yang pertama yang bersuara usai pengakuan Junghwan.
"Untuk apa aku bohong? Apa ada untungnya?" balas Junghwan. Senyum seringainya kembali terpatri.
"Lalu kenapa kau jadi terobsesi ingin membunuh ayahmu sendiri?" Jaehyuk kembali bertanya, mengundang Junghwan untuk tertawa kecil.
Lelaki So itu mendongak, mengulum bibirnya sembari memasang pose wajah sedang berpikir.
"Bisa dibilang apa yang dikatakan Doyoung itu memang benar. Tapi yang perlu kuluruskan adalah aku tidak butuh pengakuan pria itu bahwa aku anaknya. Aku hanya ingin dia pergi menyusul tempat mendiang ibuku sekarang, meminta maaf padanya, lalu menderita di neraka," ujar Junghwan.
"Jadi Kim Junkyu itu kakak kandungmu?" tanya Yoshi.
Junghwan tersenyum lalu menggelengkan kepala. "Tidak bisa dibilang kandung juga. Kami berbeda ibu. Ibunya adalah seorang pekerja biasa di HEON dulu, sedangkan ibuku adalah istri sah Kim Junmyeon," ungkap Junghwan.
Fakta tentang Kim Junmyeon kembali terungkap. Jaehyuk, Yoshi, beserta Doyoung tak menampik fakta bahwa mereka terkejut—meskipun mereka pada dasarnya tidak begitu peduli dengan masalah keluarga orang lain.
Hanya saja, entah mengapa masalah yang menyangkut keluarga Kim saat ini sukses menyita perhatian mereka. Tentang siapa Kim Junmyeon, siapa Kim Junkyu, dan sekarang siapa Junghwan di mata ayah dan saudarinya.
"Hanya karena ibuku telat mengandungku, pria bajingan itu berani meniduri wanita lain. Hanya karena wanita itu berhasil mengandung dalam waktu cepat, bajingan itu menelantarkan ibuku. Pria itu tidak bisa kumaafkan. Karena dia, hidup ibuku jadi menderita. Karena itu aku ingin membuatnya mati, menyusul ibuku agar bisa bersujud meminta maaf padanya," tutur Junghwan.
Air mukanya berubah menjadi lebih serius. Kilasan memori saat dirinya masih bersama sang ibu, hidup menderita berdua hingga terpaksa menjadi seorang pembunuh tanpa sepengetahuan ibunya.
Rasa bencinya pada Kim Junmyeon sudah tak lagi bisa diukur. Andaikan ada yang lebih tinggi di bumi ini daripada gunung, maka setinggi itulah rasa benci Junghwan kepada ayah kandungnya sendiri.
Junghwan bahkan benci mengakui Junmyeon adalah ayahnya.
"Tapi tunggu dulu, kenapa kau bisa tinggal di rumah itu? Apa dia tahu kau anaknya?" Pertanyaan yang keluar masih dari mulut Jaehyuk menyita perhatian Junghwan.
Lelaki So itu sejenak menatap Seunghyun. Ketika pria dewasa itu mengangguk, barulah Junghwan kembali menatap ke arah Jaehyuk.
"Ayah yang membantuku. Dan juga pria bernama Song Minho itu, dia ikut membantu mengenalkanku sebagai putra dari mantan istri pria keparat itu. Tentu saja ada syarat yang harus kupenuhi untuk bisa tinggal disana, dan satu syarat itu mutlak, tidak bisa tolak," terang Junghwan.
"Kim Junmyeon hanya mau mengakui So Junghwan sebagai sepupu Kim Junkyu. Dia tidak mau Junkyu tahu bahwa dia punya seorang adik meskipun berbeda ibu, bahkan sampai tak sudi menyematkan nama Kim pada nama Junghwan. Karena bila Junkyu tahu, maka Kim Junmyeon tidak akan bisa memanfaatkan kecerdasan Junkyu. Gadis itu seperti pedang bermata dua, bisa menjadi senjata yang menguntungkan, juga bisa menjadi senjata yang mematikan diri sendiri," tambah Seunghyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eagle and Marigold
Fanfiction[Cerita ini merupakan remake dari book THE EAGLE. Seluruh konflik sama, tetapi sebagian besar tokoh berubah) Eagle merupakan julukan untuk seorang pembunuh bayaran profesional bernama Watanabe Haruto. Terlahir dari keluarga bahagia, Haruto menjadi...