37

461 35 0
                                    




Pelukan yang berlangsung kurang dari dua belas detik terlepas, menyisakan senyuman di wajah Junkyu kala melihat raut wajah yang Junghwan tunjukan padanya.

Perlahan Junkyu berbalik, melangkah dengan anggun menuju sofa di ruang santainya, lalu menghempaskan tubuhnya disana.

"Tidakah kamu mau menyapaku? Kita sudah seminggu tidak bertemu loh," ucap Junkyu.

Senyuman itu, Junghwan muak melihat senyuman Junkyu. Kedua tangannya yang mengantung pun mengepal erat karena perasaan muak itu.

"Kudengar kinerjamu selama memimpin sedikit membuat keuntungan perusahaan menurun. Disaat yang bersamaan, perusahaan juga mengeluarkan banyak uang hanya untuk hal tidak berguna seperti mengganti barang yang pecah setiap hari?" Junkyu kembali bersuara, bagai menyiram minyak tanah pada hati Junghwan yang terbakar emosi.

Alhasil emosi itu pun semakin besar seperti api yang membara.

Senyum di wajah Junkyu perlahan sirna, tergantikan oleh raut wajah datar dengan tatapan yang tersirat akan benci.

"Sepertinya seminggu menjadi seorang atasan sudah cukup untukmu, kan? Sudah waktunya untukmu kembali ke posisimu yang sebenarnya," ucap Junkyu.

Setelah itu, Junkyu bangkit berdiri kemudian berjalan meninggalkan ruangan dimana Junghwan masih berdiri diam.

Akan tetapi, sebelum benar-benar menghilang dari sana, Junkyu menyempatkan diri untuk berbalik agar dapat melihat paras tampan adiknya itu terlihat jelas menatapnya dengan tatapan benci.

"Mau bertaruh denganku?" tanya Junkyu.

Satu buah koin Junkyu keluarkan, lalu menunjukan koin tersebut pada Junghwan.

"Mana yang ingin kamu pilih? Angka atau simbol?" tanya Junkyu.

Junghwan masih tetap diam, ia hanya mengamati saudari-nya itu dengan api emosi yang sedang ia tahan.

"Baiklah, kalau begitu aku akan memilih angka nominal dan kamu memilih simbol. Kalau koin ini menunjukan angka nominal, aku akan kembali mengambil alih perusahaan. Dan kalau koin ini menunjukan simbol, maka kamu bisa tetap memiliki posisimu saat ini," tutur Junkyu.

Detik itu juga, Junkyu melempar koin di tangannya ke atas, kemudian membiarkan koin tersebut jatuh ke atas lantai dan memantul-mantul.

Saat koin itu berhenti dan menunjukan apa yang ada di atas, senyum Junkyu pun mengembang,

"Aku menang. HEON kembali menjadi milik-ku," ucap Junkyu disertai senyuman manis yang sangat Junghwan benci.

Junkyu kembali memutar badannya, membuatnya memunggungi sosok Junghwan yang kepalan tangannya semakin kuat sampai urat-urat timbul di sekitar pergelangan tangannya.

"Bahkan koin yang tidak begitu berharga lebih berpihak padaku," ucap Junkyu, kembali tersenyum pada Junghwan lalu melangkah pergi dari sana.

Saat itu juga ketika Junkyu tak lagi terlihat, Junghwan menendang kuat-kuat koin yang menjadi alat taruhannya.Wajahnya yang memerah karena emosi, serta matanya yang menatap bengis ke sembarang arah, Junghwan benar-benar marah sekarang.

"Kenapa dia bisa kembali? Apa yang dilakukan si Haruto itu?" desis Junghwan.

Tidak! Junghwan tidak bisa mengalah lagi. Junghwan akan mencari rencana baru untuk menyingkirkan Kim Junkyu sampai selama-lamanya.

HEON miliknya.

Mansion ini miliknya.

Semua harta Kim Junmyeon adalah miliknya!

Eagle and MarigoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang