Suasana pagi di keluarga Kim kembali Haruto hadapi setelah semalam ia kembali ke tempat ini. Pria dengan garis wajah tegas itu menyudahi sarapannya, kemudian membawa peralatan makannya sendiri untuk ia cuci.
"Park Haru." Haruto menoleh, menghentikan sejenak aktivitasnya untuk menatap Park Jeongwoo.
"Hari ini agassi ada jadwal ke rumah sakit. Ini alamat rumah sakit tempat agassi biasa datangi." Jeongwoo memberikan Haruto sebuah kartu nama, dimana disana tertulis nama seseorang, sekaligus pekerjaanya sebagai psikiater.
Dahi Haruto lantas mengernyit. Untuk apa Kim Junkyu datang menemui psikiater ?
"Kau tidak perlu tahu untuk apa dia kesana. Cukup antar agassi kesana dan temani dia," ucap Jeongwoo.
"Hm, saya akan melakukannya. Terimakasih, Park Jeongwoo-ssi," balas Haruto.
Jeongwoo mengangguk, kemudian melangkah pergi dari sana untuk menemui atasan utamanya.
Setelah kepergian Jeongwoo, Haruto kembali menatap kartu nama di tangannya. Hingga sepersekian detik berlalu, seringai tipis terbit di wajah tampannya.
"Sepertinya anak kesayanganmu ini punya masalah dengan psikis-nya, Kim Junmyeon. Menarik sekali," ucap Haruto.
Segera Haruto masukan kartu nama tersebut ke dalam saku celana-nya, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda sebelum menemui Junkyu.
~oOo~
Bunyi pintu terketuk mengalihkan perhatian seorang pria dewasa di dalam ruangan pribadinya. Pria tersebut melepas sejenak kacamata bacanya, lalu memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Masuk," katanya.
Pintu perlahan terbuka, menampilkan sosok pemuda tampan dengan pakaian formal melekat di tubuh ideal-nya.
"Mobil sudah siap, Kim-sajangnim," ucap pria itu.
Junmyeon, sang pemilik ruangan, mengangguk singkat lalu meraih jas-nya yang ia sampirkan di atas kepala sofa.
"Apa Park Haru sudah kau beritahu tentang jadwal rutin Junkyu ke rumah sakit, Jeongwoo?" tanya Junmyeon seraya berjalan menuju pria yang telah ia angkat menjadi pengawal pribadi-nya.
Park Jeongwoo mengangguk dengan tubuh sedikit membungkuk. Ia biarkan Junmyeon berjalan lebih dulu, kemudian ikut berjalan1 langkah di belakang Kim Junmyeon.
"Sajangnim, boleh saya tanya sesuatu?" Di tengah perjalanan, Jeongwoo meminta izin untuk bertanya.
"Kalau mau bertanya langsung saja bertanya, Jeongwoo. Jangan terlalu kaku seperti itu, hahaha," ucap Junmyeon, tampak begitu santai meski lawan bicaranya adalah pengawal pribadi-nya.
Di mata Junmyeon, Park Jeongwoo adalah salah satu pekerjanya yang paling ia percaya. Selain karena pintar dan pekerja keras, Jeongwoo adalah sosok yang sangat jujur dan setia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eagle and Marigold
Fanfiction[Cerita ini merupakan remake dari book THE EAGLE. Seluruh konflik sama, tetapi sebagian besar tokoh berubah) Eagle merupakan julukan untuk seorang pembunuh bayaran profesional bernama Watanabe Haruto. Terlahir dari keluarga bahagia, Haruto menjadi...