C20 - You're like my Angel

18 6 5
                                    

Bau khas rumah sakit menyeruak masuk ke dalam indra penciuman Vino, sungguh, ia sudah tak tahan berada disini.

Ia mengusap wajahnya gusar, takut terjadi sesuatu pada Anita, juga trauma nya yang muncul karena darah Anita yang masih menempel di pakaian nya. Jika terjadi sesuatu pada adiknya, Vino gagal menjadi Kakak, ia juga gagal menjaga amanah kedua orangtuanya.

Isak tangisnya mulai terdengar, Vino sangat bingung harus bagaimana, ia benar-benar menanggung semuanya sendirian, terlebih banyak orang yang menyandarkan kepalanya dibahu Vino dan itu sangat sulit, sampai keluarganya pun kurang diperhatikan.

Can, bodyguard nya itu duduk disamping Vino dan memberikan air mineral dan makanan.

"Minum dulu, Pak," suruh Can sambil menyodorkan botol minuman pada Vino.

Tangis Vino malah semakin pecah, Can memeluk Vino, ia juga sangat sedih melihat keadaan Anita sekarang, terlebih Vino dan Anita sudah ia anggap seperti saudara kandungnya sendiri.

"Saya harus gimana, Can?" Vino melap air matanya.

"Ayo kita sholat, Pak? Sebentar lagi ashar, saat ini kita cuma bisa minta pertolongan pada Allah," ajak Can sambil mengelus punggung Vino.

Vino pun melepaskan pelukan Can dan melap air matanya, ia menyetujui ajakan Can, memang benar, hanya Tuhan yang bisa menolong Anita saat ini.

"Anita masih kritis?" tanya Can.

"Masih, pihak rumah sakit sedang mencari pendonor, golongan darah Anita langka dan sampai sekarang masih belum menemukannya, saya ... " Vino menggantungkan ucapannya dan memejamkan matanya sejenak, "saya gatau harus bilang apa sama Nenek, Can. Saya gamau nambah beban pikiran nya, apalagi Nenek punya penyakit jantung, tolong jangan ada yang kasih tau soal Anita pada Nenek, saya gamau Nenek kenapa-kenapa,"

"Tenang aja, Pak, saya juga gamau Bu Julia kenapa-kenapa, saya pastikan kabar ini tidak akan sampai ditelinga Bu Julia,"

Vino menganggukan kepalanya pelan, "terimakasih, Can,"

Allahuakbar ... Allahuakbar ...

Can berdiri dan tersenyum kecil, "alhamdulillah udah adzan," kemudian ia membantu Vino untuk bangkit, "ayo, Pak!" ajaknya.

Vino pun bangkit dan pergi ke mushola untuk sholat ashar.

Setelah sampai, Vino dan Can langsung memasuki shaf pertama.

"Ayo, komat," suruh imam pada Vino saat menoleh ke belakang.

Vino celingak-celinguk dan menatap Can ragu.

"Saya ... Gapernah komat," bisik Vino pada Can.

"Gapapa, coba aja, Pak," jawab Can.

Vino tidak punya pilihan lain, ia pun menghela nafasnya dalam, "Allahuakbar ... Allahuakbar ... Ashadualla illa haa illallah, ashaduanna muhammadan rosulullah, allahuakbar ... allahuakbar, laa illa haa illallah."

Can tersenyum setelah mendengar Vino komat, suaranya cukup merdu membuat jama'ah lain pun tenang saat mendengarnya.

6 menit kemudian

Para jama'ah sudah keluar dari mushola, tersisa Vino dan Can.

"Can, duluan dan jaga Anita, kabari saya kalau ada apa-apa, saya masih mau disini, perasaan saya sedikit tenang," jelas Vino sambil tersenyum seraya menatap Lafadz Allah.

Can mengangguk pelan, "kalau butuh apa-apa, telpon saya aja, Pak,"

"Iya," jawab Vino sambil memejamkan matanya.

Can meninggalkan Vino sendiri dan memberi nya ruang untuk bercerita.

Setelah Can pergi, tinggalah Vino sendiri di mushola, ia mengadahkan tangannya.

"Ya Allah, kali ini tolong selamatkan Anita, jangan ambil dia seperti dulu engkau sekaligus mengambil kedua orangtua hamba, hamba tidak kuat menghadapi semuanya sendirian," air mata Vino sudah berlinang sekarang, setiap kali ia akan melangkah ke jalan bahagia, kenapa Tuhan selalu memberinya lagi cobaan?

"Tolong kuatkan hati hamba, Ya Allah, jika memang engkau masih ingin terus menguji. Tidak apa-apa engkau menunda kebahagiaan hamba, asalkan keluarga hamba baik-baik saja," lanjut Vino sambil mengusap kedua tangannya ke wajah, "aamiin ..."

Vino bangkit dan berjalan keluar dari mushola dengan lemas, lalu ia memakai sepatunya.

Setelah selesai, seorang gadis muncul dihadapan nya, ia tersenyum tulus ketika Vino menatapnya.

Vino hanya terdiam mematung, perasaannya semakin terasa rapuh ketika ia merasa seseorang yang diharapkan datang dengan menunjukkan senyuman termanis pada nya.

"Dre ..." lirih Vino dengan mata yang berkaca-kaca.

Dre memudarkan senyumnya dan menatap Vino serius, "gue, khawatir sama keadaan Anita ..." gadis itu tersenyum canggung, "... dan keadaan lo,"

Vino masih tak menunjukkan respon apapun, ia masih berusaha membendung air matanya agar tak terjatuh.

Tanpa aba-aba, Dre memeluk Vino dan mengelus punggungnya dengan lembut, membuat Vino merasa sangat nyaman dan ... tenang.

Vino membalas pelukan Dre dan membungkukan tubuhnya sedikit, lalu menenggelamkan wajahnya dibahu Dre.

"Dre ... Bisa janjiin aku satu hal aja?" tanya Vino.

Dre sedikit bingung, tapi kenapa sifatnya yang dulu perlahan muncul kembali? Ia sangat benci merasa tidak enak pada orang sedangkan keinginan hati kita bertolak belakang.

Apa sekarang ia menjadi lemah karena Vino? Ini tidak masuk akal, kenapa ia harus sedikit luluh pada Vino?

Apa ... dirinya punya perasaan pada Vino? ataukah ini hanya rasa peduli saja?

Dre menghembuskan nafasnya pelan, "lo mau gue janjiin apa ke lo?"

Vino menghirup aroma tubuh Dre yang menenangkan, kemudian ia mulai bercerita, "aku capek tapi aku gabisa terlihat lemah, karena aku harus menjadi penguat banyak orang,"

Dre mengangguk paham, "jadi?"

"Jangan pernah tinggalin aku, bisa?"

Sebenarnya cukup berat untuk menyetujui permintaan Vino, tapi ia juga tidak tega, Vino sudah sangat baik padanya. Dre kembali menganggukan kepalanya, "oke ..."

"Makasih, Dre,"

"Yaudah," Dre melepaskan pelukannya, "ayo kita ke ruangan Anita!" ajak Dre.

Vino berusaha tersenyum dan mengangguk pelan.

"Jangan sedih, gue yakin Anita akan baik-baik aja!" ucap Dre.

"Iya, Dre," jawab Vino dengan lembut.

Di sisi lain, Lio sedang memperhatikan Vino dan Dre sedari tadi.

Ah, lelaki muda itu memang tidak ada kerjaan, selalu saja membuntuti Dre, jika belum mendapatkan apa yang ia mau, Lio tak pernah mau berhenti.

"Dre, lo keliatan peduli banget sama Vino, apa lo suka sama dia?"
















Thanks for readiingg erryoneee! Hope you'd liked it! Dont forget to vomment!

Ig : heresyourann

To be continued...

CARAPHERNELIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang