Sore yang cerah, Dre baru saja selesai menjemur pakaian nya. Sesaat, ia kagum pada langit yang telah berwarna jingga itu.
"Kak Dre!" teriak Sam sambil berlari ke arah Dre dengan raut wajah yang bahagia.
Dre langsung menoleh pada Sam dan ikut tersenyum, "ada apa, Sam?"
"Liat ini!" Sam menunjukkan medali emas nya.
"Lo menang? Ikut lomba apa?" tanya Dre yang juga antusias saat adiknya itu membawa medali.
"Gue ikut lomba renang, Kak," jawab Sam, Dre belum pernah melihat Sam sebahagia ini, dan bukan kali pertama nya lelaki remaja itu mendapatkan medali emas.
Dre melentangkan tangannya, "gue ikut bahagia,"
Sam tersenyum lebar sembari menatap Dre, kemudian ia memeluk Kakaknya dengan erat. Tubuhnya sekarang sudah lebih tinggi.
"Aduh sesek, Sam!" ucap Dre sambil terkekeh pelan.
"Ayo foto, Kak?" ajak Sam sambil mengeluarkan ponsel miliknya.
Dre mengangguk cepat dan tersenyum, kemudian Sam memotret nya.
"Kakak gue cantik," ucap Sam yang melihat hasil fotonya.
"Sa ae lo upil uler!" balas Dre sambil terkekeh pelan.
"Oh iya, hari ini lo kerja?" tanya Sam.
"Harus kerja dong, udah beberapa hari juga gue ga masuk, ga enak sama Mami Ayu," jawab Dre.
"Doain Sam sukses ya, Kak, biar lo gaperlu kerja lagi, maafin gue juga karna sering ngerepotin lo," tutur Sam.
"Engga, gapapa, lo adek gue. Mama, Ayah, Zion dan Centa juga keluarga gue, selama gue masih hidup dan mampu, gue juga bakal berusaha cukupin kebutuhan lo," jelas Dre membuat Sam kembali memeluk nya.
"Lo anggota keluarga yang paling mengerti, makasih udah berjuang, lo harus semangat dan gue janji gue bakal berusaha untuk jadi orang yang sukses, biar gue bisa gantiin peran lo sebagai tulang punggung keluarga," Dre membalas pelukan Sam dan tersenyum bahagia.
"Makasih banyak juga udah mau bantu gue dengan menjadi anak yang baik dan ga bikin masalah, setidaknya otak gue ga pecah banget," canda Dre, membuat Sam tertawa pelan.
"Gue bakal marahin Bang Zion sama Centa abis ini karna mereka berdua sering bikin lo pusing," ucap Sam sambil tersenyum jahil saat melihat Centa dan Zion sedang mengintip.
"Kasih tau gue ya kalo mau marahin mereka, gue juga mau ikutan!" pinta Dre.
Centa dan Zion yang sedari tadi berada dibalik pintu pun keluar dengan kesal.
"Adik-adik durhaka!" cibir Zion.
"Kakak-kakak durhaka!" sambung Centa.
Zion menatap Centa sebal, "ikut-ikutan aja lo!"
"Gue sebagai buntut ngikut aja Kakak-kakak nya begimane, Bang," jawab Centa.
Zion menoyor pelan kepala Centa, "bisa aje lu ngejawab!"
Pandangan Zion beralih pada Dre dan Sam, "heh kalian berdua adik durhaka, sini!" perintah Zion.
"Dih, ngapain?" gumam Sam.
"Sam, lu keterlaluan sih, lu pikir gue nyusahin terus si Dre?!" bentak Zion.
"Kan emang iya, Bang," jawab Centa.
"Centa diem ih," pinta Zion.
Dre dan Sam hanya tertawa pelan.
"Abang paling tua tapi malah kayak paling bungsu, mau aneh tapi ini Bang Zion," cibir Centa.
"Centa diem! Kan lu juga tadi diomongin ih, lu kok ikutan mojokin gue?" tanya Zion.
"Setelah dipikir-pikir lo gapernah ngasih duit ke gue, Bang, kalo gue ada di pihak Kak Dre, duit jajan gue terus ngalir," jawab Centa.
Dre menghampiri Centa sembari tertawa, "bungsu kurang ajar lo, lo manfaatin gue, hah?!"
"Kenapa enggak, Kak?" jawab Centa sambil tertawa.
Dre menggelitiki Centa, membuat adik bungsu nya itu tertawa terpingkal-pingkal, "rasain itu!"
• C A R A P H E R N E L I A •"Wah ... Ratu baru dateng nih," sindir Nessa ketika Dre datang ke ruang LC.
Dre mendelikkan matanya, kemudian ia duduk disebelah Mami Ayu.
Mami Ayu menangkup wajah Dre, "syukur kamu baik-baik aja, Dre, katanya, Juan ya yang nyulik kamu malam itu?"
Dre hanya mengangguk pelan, "maaf aku baru dateng hari ini, Mam,"
"Gapapa, Dre, kamu pasti masih shock, kan? Kalo belom siap lagi kerja jangan dipaksa, Mami ngerti, kok!" jawab Mami Ayu yang penuh pengertian pada Dre.
Nessa keluar dari ruangan karena sebal melihat Dre yang menjadi kesayangan orang-orang yang bekerja di Bon.
"Si Nessa kenapa tuh?" tanya Ririn.
"Gue sekarang tau, Nessa sebenernya iri sama Dre," ucap Fera.
"Nessa tuh pelit, kalo dapet rejeki dari tamu yang bagus gapernah bagi-bagi, ga kayak Dre yang sering sharing," cibir Tania pada Nessa.
Fera memegang bahu Dre, "kenapa lo ga ngabarin gue sih, Dre? Gue khawatir, nomor lo ga aktif terus, Anton juga cuma nyeritain kejadian Mas Vino sama anggota geng motornya ngelawan komplotan Juan,"
Dre tersenyum dengan merasa bersalah, "sorry, gue ga bermaksud bikin lo khawatir, janji deh gue bakal ngabarin lo kalo ada apa-apa,"
"Bener, ya?" pinta Fera.
Dre tersenyum lebar dan mengangguk cepat.
"Oke, jadi anak-anak Mami ini mau kerja atau mau ngobrol, ya?" canda Mami Ayu.
Dre terkekeh pelan, "ayo kita kerja!"
"Good, honey!" jawab Mami Ayu.
Seperti biasa, para LC datang ke ruang karaoke, kemudian para tamu memilih satu dari mereka.
"Ah, Edrea!" ucap Egor yang setengah berteriak ketika melihat Dre.
Mami Ayu dan yang lainnya ikut terkejut saat mendengar Egor berteriak.
"Mas Egor, yaampun ngagetin aja!" kata Mami Ayu sambil tertawa paksa.
"Sorry, Ay, saya seneng soalnya pas kesini, ketemu lagi sama Dre," jawab Egor sambil bangkit dan merangkul Dre.
Mami Ayu tertawa pelan, "jadi mau sama Dre malam ini?" tanya nya.
"Tentu saja!" balas Egor tanpa ragu.
Dre hanya tersenyum paksa, beginilah jika bekerja ditempat hiburan. Kalau dapat yang muda untung, kalau dapat yang setengah baya seperti Om Egor? Ini benar-benar membuat Dre sangat risih.
Disaat seperti ini, kenapa pikirannya malah tertuju pada Vino?
Dre merasa sedikit hampa tanpa lelaki itu, biasanya Vino selalu menemani sepanjang waktu belakangan ini.
Dre, tolong, jangan pernah menaruh harapan pada siapapun, ingat tujuan utamamu bukan cinta!
Gadis itu menghela nafasnya dalam, benar, ia harus fokus menjalani kehidupannya seperti biasa.
"Siapin mental buat bertemu para lelaki hidung belang setiap harinya, lagi," batin Dre.
"Dre, let's have fun together!" ajak Egor sembari tersenyum lebar.
Dre berusaha tersenyum tulus, "tentu, Om!"
Tersenyum ketika keadaan hati bertolak belakang adalah contoh tidak tegas nya sikap pada diri sendiri.
Dre, dirimu yang dulu masih hidup, kamu tak benar-benar berubah, kamu hanya menjadi sedikit brutal demi menutupi sebagian sikapmu yang dulu.
Thanks for reading everyone!!
Ig : heresyourann
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA ( On Going )
Fiction générale"Saat aku menemukan diriku yang baru, dunia membawa luka lama yang kukira sudah berakhir, namun ternyata kembali terlahir. Jejak kenangan nya masih tertinggal, namun menyisakan rasa sakit yang takkan pernah terobati." - Edrea - *** Edrea atau lebih...