Sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat di halaman rumah Dre. Namun, Dre asik berbicara dengan Cihan.
"Makanan nya enak, Pak," ucap Dre yang baru selesai makan.
Cihan tersenyum lebar, "apa kamu suka?"
"Suka banget,"
"Kalau begitu, nanti saya bawakan lagi, ya?"
Dre tersenyum canggung.
"Dre ... liat, aku bawa apa?" kata Vino sambil membawa banyak belanjaan.
Vino memudarkan senyumnya ketika melihat Cihan dan Dre.
Pandangannya beralih pada Cihan, "lho? Pak Cihan?"
Cihan bangkit dan mengulurkan tangannya, "Alvino ... kebetulan sekali kita bertemu,"
"Benar juga. Sudah lama di Indonesia?" tanya Vino.
"Baru satu minggu yang lalu,"
Vino masih menatap Cihan tak percaya, "Pak Cihan akan stay disini atau hanya liburan saja?"
"Saya kesini karena mau membantu perusahaan ... AVinci,"
Vino semakin tak percaya, ia benar-benar senang, "Bapak serius? Pasti Om Oscar ya yang meminta bantuan pada Pak Cihan?"
"Betul. Tapi, saya senang bisa turut membantu AVinci. Perusahaan teknologi terkeren menurut saya!"
Vino tertawa pelan, "masih lebih keren Eltekin Group, Pak. Saya juga ingin AVinci bisa seperti perusahaan Pak Cihan,"
"Pasti bisa, kamu masih muda dan masih banyak kesempatan untuk mengeksplor semuanya,"
"Ekhem ... " Dre berdehem pelan, sedari tadi ia terdiam menyimak pembicaraan dua pengusaha ini.
Vino kemudian tersadar dan memeluk Dre, "yaampun, maaf aku cuekin kamu,"
Cihan menatap Vino dan Dre bergantian, ia tersenyum ketika melihat keduanya bersama.
"Ih lepasin, Vino, malu tau!" ucap Dre sambil berusaha melepaskan pelukan Vino.
"Maaf, refleks," kata Vino sambil melepaskan pelukannya dan mengacak rambut Dre gemas.
"Ih, Vino!" Dre merapikan kembali rambut nya.
"Oh, iya. Ngomong-ngomong, kenapa Bapak bisa ada dirumah Dre?" tanya Vino.
"Saya kenal dengan Ayahnya. Tadi ketika bertemu, Tio langsung ingin bekerja dirumah saya, jadi dia meminta tolong pada saya untuk mengantarkan makanan ke rumah nya," jelas Cihan sambil tersenyum.
Vino pun mengangguk paham, pandangannya beralih pada Dre yang masih menyimak.
"Kamu pasti udah makan, ya?" tanya Vino. Dre hanya mengangguk saja.
Vino langsung memberikan beberapa kantong belanja pada Dre.
"Aku kemarin beli baju buat kamu, Dre. Sama ... ada sesuatu yang aku beli,"
Dre mengambil beberapa kantong belanja ditangan Vino, "emang lo beli apa?" tanya nya.
"Buka aja kantong crem itu," suruh Vino.
Dre mengabaikan kantong berwarna crem dan sibuk melihat-lihat pakaian yang Vino berikan.
Sementara Cihan, ia tersenyum bahagia ketika melihat Dre yang juga tersenyum lebar.
"Kamu punya hubungan spesial dengan Dre?" tanya Cihan pada Vino.
"Bagi saya, hubungan kami lebih dari itu. Saya sangat mencintai Dre. Setelah mengenalnya lebih dalam dan masuk ke hidupnya, saya ingin selalu menjaga nya, Pak Cihan. Saya tidak bisa jauh dari dia barang sedetik pun," Vino tertawa pelan, "mungkin ini sedikit lebay dan aneh, saya juga merasakan hal itu, karena saya baru mencintai seseorang sebegitu hebatnya seperti sekarang. Meskipun Dre belum bisa mencintai saya, saya bersedia menunggu nya, selama apapun itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA ( On Going )
Ficção Geral"Saat aku menemukan diriku yang baru, dunia membawa luka lama yang kukira sudah berakhir, namun ternyata kembali terlahir. Jejak kenangan nya masih tertinggal, namun menyisakan rasa sakit yang takkan pernah terobati." - Edrea - *** Edrea atau lebih...