Hari berlalu begitu cepat, tak terasa satu bulan telah berlalu.
Sejak terakhir membantu Vino, Dre tak pernah lagi bertemu dengan dia di manapun.
Namun tidak dengan pria berusia 23 tahun dengan sifatnya yang jahil itu.
Ya, Lio. Siapa lagi kalau bukan dia? Ah, Dre sudah muak melihat wajahnya.
"Edrea!" teriak Lily diluar kamar.
Dre yang sedang berdandan pun menghentikan aktifitasnya.
"Apasih teriak-teriak?!" protes Dre sembari keluar dari kamar.
"Nah tuh dia!" tunjuk Lily setelah melihat Dre keluar dari kamarnya.
Lelaki itu menoleh ke belakang dan tersenyum melihat Dre.
"Halo, Edrea Davinia Chalinda!" sapa Lio sambil mengedipkan satu matanya.
Bukannya baper, Dre malah geli melihat Lio yang genit.
"Ngapain si lo kesini mulu?!"
"Eh? Kan ini udah rutinitas gue, seminggu sekali dateng ke rumah Edrea yang cantik, manis, imut, lucu walau tak terlalu tinggi!" jawab Lio sambil tersenyum jahil pada Dre.
"Sinting!" cibir Dre, kemudian ia masuk kembali ke dalam kamar.
"Dre, ayo kita jalan!"
"Ogah!" teriak Dre dari dalam kamar.
"Kok masuk ke dalam kamar sih? Kan gue ada disini, gue kesini kan mau ketemu lo, Dre!"
"Bodo amat! Ngobrol aja sono sama nyokap gue!"
Lio hanya menatap Lily canggung.
"Udah gapapa, nanti Tante bantu bujuk Dre biar mau jalan sama Lio,"
Lio hanya tersenyum paksa, "hari ini, Dre kerja?"
"Kalo kerja mah tiap hari, liburnya ya kalo dia mau libur aja,"
"Oh gitu."
Tak ada lagi percakapan antara Lio dengan Lily.
Tio pun datang dengan keadaan mabuk parah.
Temannya, Fatih, membantu Tio untuk segera duduk.
Lio yang belum terlalu mengenal keluarga Dre pun terkejut.
"Astagfirullah, Bang! Tobat lu, Bang!" teriak Lily sambil membenarkan posisi duduk Tio.
"Uang ... uang gua abis, gua kalah ... judi lagi, arghhh!" Tio melemparkan pot bunga di meja hingga pecah.
Lily menoyor kepala suaminya itu, "emang anjing lu ya! Udah gapernah nyari nafkah, kerjanya cuma minta duit buat judi mulu, sekarang mecahin pot lagi!"
Tatapan Lily beralih pada Fatih, "ini kenapa si lakik gua bisa mabok gini, hah?!"
Fatih tersenyum canggung, "kagak tau, Mpok, gua baru aja dateng tadi ke tempatnya Bang Zaenal, terus disuruh nganterin Bang Tio kerumah,"
Dre keluar dari kamar setelah mendengar keributan yang sedang terjadi.
Tidak mau ambil pusing, Dre pun langsung pergi dari rumahnya.
"Tante, kalo gitu aku nyusul Dre dulu, ya?" pamit Lio sambil mencium punggung tangan Lily, "assalamualaikum."
Setelah itu, Lio buru-buru pergi keluar dan menyusul Dre.
"Edrea!" teriak Lio, namun sang pemilik nama tidak menggubrisnya.
"Dre, tunggu!" teriak Lio sekali lagi. Cepat sekali gadis itu berjalan.
Tak mau kalah, Lio pun menyusul Dre dengan setengah berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA ( On Going )
Fiksi Umum"Saat aku menemukan diriku yang baru, dunia membawa luka lama yang kukira sudah berakhir, namun ternyata kembali terlahir. Jejak kenangan nya masih tertinggal, namun menyisakan rasa sakit yang takkan pernah terobati." - Edrea - *** Edrea atau lebih...