Vino menatap tajam Lio yang sedang berusaha membuat Dre tertawa.
Apa-apaan dia? Datang tidak diundang, berani-berani nya mengganggu.
Awas saja, Vino akan memastikan Lio menyesal mengganggu moment romantis nya bersama Dre.
"Om ... makan lah, Om, jangan diem mulu," ucap Lio sambil meledek.
Vino semakin geram saja mendengar Lio memanggil dirinya Om.
"Saya masih tiga puluh empat tahun!" jawab Vino dengan ketus.
"Ya tetep aja, kan udah punya anak, udah kepala tiga juga," balas Lio.
"I want to kill him!" gumam Vino.
Jika saja tidak ada Dre, sudah dipastikan Lio akan habis dihajar oleh Vino.
"Dre ... mau ke halte ga? Aku pengen liat deh katanya halte itu udah di renovasi,"
Dre melirik Vino sekilas, "hm ... gue udah liat sih karna Centa kan sekolah di SMP gue dulu, jadi kadang gue lewat halte itu kalo abis dari sekolah nya. Gaada yang menarik juga, gitu-gitu aja, mending lo balik," kata Dre yang berujung terkesan mengusir.
"Yaudah kalo gitu gimana kalo kita jalan-jalan? Mau ya? Kalo kamu gamau jauh, yaudah deh daerah sini aja, ada yang pengen aku omongin juga ke kamu," pinta Lio.
"Penting?" tanya Dre.
"Lumayan,"
Dre melirik Vino dengan ragu, pasal nya lelaki itu sedari tadi diam, tapi tatapan matanya seolah akan menelan dirinya dan Lio hidup-hidup.
"Vin, kalo gitu lo aja yang balik, lo juga gamungkin kan mau nunggu gue sampe balik lagi,"
"Aku tunggu," jawab Vino tanpa melihat wajah Dre.
"Tap-"
"Pergi aja, aku tunggu," potong Vino.
Dre menghembuskan nafasnya pasrah, kemudian ia bangkit dan mengajak Lio untuk segera pergi.
"Dasar pengganggu!" teriak Vino ketika Lio dan Dre sudah sedikit menjauh.
Vino ... Si pria dewasa yang terkadang masih childish itu mencoba meredam amarahnya.
❖❖❖❖❖❖
"Dre ... tunggu disini ya, aku mau kesana dulu," pinta Lio sambil menunjuk toilet umum.
Dre mengangguk pelan, "yaudah sana dah!"
Dengan cepat, Lio pun pergi ke tempat yang ia tunjuk.
Setelah lelaki itu tak ada, Dre menyadari sesuatu.
"Kenapa gue mau-mau aja ya diajak si Lio? Gue kan kesel banget sama dia!" Dre menggelengkan kepalanya cepat, "oke, gue harusnya lebih kesel sama adeknya karna udah bikin adek gue bonyok, tapi tetep aja si Lio juga nyebelin," gumam Dre.
"Tapi ... selama ini gue kesel sama si Lio bukan tanpa sebab. Sebelum gue tau Lio orang yang gue temuin di masa lalu, gue emang menutup diri buat kenal sama orang baru. Apalagi cara Lio deketin gue waktu itu bikin gue risih. kalau ditanya kenapa gue jadi terbuka sama Lio sekarang, mungkin karna gue udah bisa nerima cara Lio deketin gue waktu itu. Gue tau Lio meskipun sebentar, dia gaakan berani deketin orang seberani itu. Dia ngelakuin itu mungkin karna dia ngerasa kenal gue, jadi sok akrab sama gue,"
"DUARRR!" teriak Lio yang mengejutkan Dre dari belakang.
"LIOOOO!" protes Dre sambil menatap Lio tajam.
Lio tertawa puas, "maaf, Dre!"
"Au,"
"Jangan ngambek, aku punya sesuatu buat kamu tau!" bujuk Lio.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA ( On Going )
General Fiction"Saat aku menemukan diriku yang baru, dunia membawa luka lama yang kukira sudah berakhir, namun ternyata kembali terlahir. Jejak kenangan nya masih tertinggal, namun menyisakan rasa sakit yang takkan pernah terobati." - Edrea - *** Edrea atau lebih...