C2 - It's me, Dre

127 68 69
                                    

Prang!

Brak!

Dre terperonjat kaget dan mengubah posisi tidur nya menjadi duduk.

"DASAR BRENGSEK, KEMBALIIN DUIT GUA!"

"ALAH DIEM, NANTI JUGA GUA GANTI!"

Dre keluar dari kamarnya dan menghampiri sumber keributan yang berasal dari Lily dan Tio, Orangtuanya.

"Apalagi sih ini ribut-ribut?! Gue malem harus kerja, gabisa apa biarin gue tenang sehari?!" bentak Dre.

"Liat nih kelakuan bapak lu! Judi aja terus kerjanya, duit gua abis semua dipake dia judi, lama-lama rumah ini juga dia jual buat judi!" sindir Lily.

Tio hanya tersenyum miring, "tau aja lu kalo gua bakal jual rumah ini,"

Lily mengambil sapu dan memukul Tio, "DASAR LAKI KURANG AJAR! AWAS AJA SAMPE RUMAH BAPAK GUA DIJUAL, LU GABAKAL SELAMAT!"

"Mama udah!" protes Dre sambil menghentikan pukulan Lily.

Tio pun bangkit dan menatap tajam Lily.

Plak!

Satu tamparan keras berhasil mendarat di pipi Lily.

"Rasain itu! Berani-berani nya sama gua!" bentak Tio.

Astaga! Pemandangan ini lagi.

"GA WARAS!" cibir Dre, Tio memilih pergi dengan membawa sisa uang yang Lily punya.

"Ck, gua udah gapunya lagi duit, abis semuanya dipake judi Bapak lu!" Lily mengusap wajahnya frustasi.

Sementara Dre pergi ke kamar dan mengambil dompet, kemudian ia kembali lagi ke hadapan Ibunya.

Saat dompet nya dibuka, uang yang tersisa tinggal satu lembar kertas berwarna hijau.

"Makanan masih ada?" tanya Dre.

"Kosong, tadi siang terakhir ada makanan, abis sama Abang lu semua tuh,"

Oh tuhan, bahkan Dre saja belum makan dari pagi tadi.

Lily menatap Dre datar, "ngapain lu bengong?!"

Yang ditatap hanya menghembuskan nafasnya kasar, ia memberikan selembar kertas berwarna hijau itu pada Ibunya.

"Makanya kerja yang rajin! Ini udah dua hari bawa duit cuma dikit, ga berguna banget punya anak," sindir Lily sambil pergi keluar rumah.

"NGOMEL TERUS!" teriak Dre.

"Emangnya gue maling, tiap balik bawa duit banyak?!" lanjut Dre.

Saat Dre hendak pergi ke kamar, ada seseorang yang menepuk pelan bahu nya.

"Apalagi?" tanya Dre ketika melihat Centa, adiknya.

"Kak Dre kapan bayar SPP? Centa udah ditanyain terus,"

"Bilang aja belom ada duit, gue juga lagi usaha, gasabaran banget gurunya, heran gue!"

"Apa lu liat-liat?!" lanjut Dre pada tetangga yang sedang memperhatikan nya.

"Idih siapa juga yang mau liatin lu, gua kesini cuma mau nagih utang Enyak lu tuh!" ucap tetangga itu.

Sudah cukup, habis sudah kesabaran Dre kali ini.

Ia mendorong tetangga nya itu untuk keluar, kemudian menutup pintu rumah nya dengan keras.

"PERSETAN SAMA HIDUP!" teriak Dre.

"Woy! Gasopan banget lu jadi anak, udah emak lu ngutang, anaknya gatau sopan santun, dasar Jalang!"

Centa menganga, berani sekali tetangganya itu mengatai jalang pada Kakak nya.

CARAPHERNELIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang