Dre sedang menyusuri jalanan, ia tak tahu harus melangkahkan kakinya kemana.
"Aduh Neng Edrea, mau kemana tengah malem begini?" tanya tukang nasi goreng keliling langganang Dre.
Dre sontak melihat ke asal suara, "Eh, Bang Nono, ini gue lagi pengen jalan-jalan aja,"
"Mending pesen nasi goreng, Neng,"
Dre terdiam sejenak, kemudian ia menggelengkan kepalanya pelan, "gaada duit, Bang,"
"Ck, kayak ke siapa aja, ayo udah sini Bang Nono bikinin deh yang spesial buat Neng Edrea, gratis," jawab Bang Nono sambil tertawa pelan.
Dre pun ikut tertawa, "gausah deh, Bang, gue jadi ngerepotin,"
"Engga lah, ayo udah sini cepet makan sama Bang Nono, kebetulan belum makan juga dan lagi gaada yang beli,"
"Beneran gratis, Bang?" tanya Dre memastikan.
"Beneran atuh, ayo sini!" suruh Bang Nono.
Dre pun menghampiri gerobak Bang Nono dan duduk di kursi.
"Neng Edrea kenapa jalan-jalannya sejauh ini? Inikan udah malem, mana dari rumah Eneng juga lumayan jauh tuh!"
"Suntuk aja dirumah, Bang, malam ini gue ga kerja soalnya,"
"Walah ... Oh kitu Neng? Yaudah atuh sok ini dimakan dulu, kita sambil talking talking ceunah kalo ceuk anak gaul mah, haha ..."
"Hahaha ... Makasih, Bang," kata Dre sambil mengambil nasi gorengnya.
"Sama-sama, Neng," balas Bang Nono.
Beberapa detik kemudian terjadi keheningan, akhirnya Bang Nono membuka suara.
"Neng Edrea teh masih kerja di Bon?"
"Masih, Bang, lumayan lah hasilnya, sayang kalo berhenti kerja sebelum dapet kerjaan yang lebih layak,"
"Oh, iya sih bener, Neng, gapapa rejeki mah gaada yang tau, siapa tau nanti Neng Edrea jadi orang sukses,"
"Aamiin, makasih doanya Bang Nono,"
"Sama-sama, Neng," kata Bang Nono sambil melahap makanannya.
Dre terdiam sembari melihat Bang Nono, ternyata masih ada orang yang memandangnya sebagai manusia, bahkan meskipun Bang Nono tau dirinya bekerja di tempat hiburan, ia tak pernah mencemooh.
"Bang Nono..."
"Iya, Neng?" pandangan Bang Nono beralih ke Dre.
"Anak Bang Nono udah sembuh?"
"Ya ... Namanya juga penyakit ginjal, masih harus kontrol dan mungkin ga secepat itu bisa sembuh lagi,"
Dre menganggukan kepalanya, "terus jualannya gimana sekarang? Lumayan rame?"
"Rame, Neng, dari tadi malem Abang mulai keliling juga banyak yang beli sih Alhamdulillah, cuma sekarang jarang yang beli karna udah waktunya Abang pulang juga, terus liat Neng Edrea jalan, yaudah kita makan bareng aja, hehe ..."
"Makasih loh, semoga besok dan seterusnya lebih rame ya, Bang, biar anak Bang Nono juga bisa kontrol terus sampe sembuh!"
"Iya, Neng, makas-" Bang Nono menggantungkan kalimatnya karena ada cahaya lampu mobil yang membuatnya silau.
"Eh, silau banget sih lampu nya!" kata Bang Nono sambil menghalangi cahaya dengan tangannya.
Lalu, pengendara mobil itu mematikan mesin mobilnya dan keluar dari mobil.
"V-vino?" gumam Dre, ia langsung berdiri dan menaruh piringnya di gerobak.
"Dre ..."
"Lo ngapain kesini?" tanya Dre.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA ( On Going )
Ficção Geral"Saat aku menemukan diriku yang baru, dunia membawa luka lama yang kukira sudah berakhir, namun ternyata kembali terlahir. Jejak kenangan nya masih tertinggal, namun menyisakan rasa sakit yang takkan pernah terobati." - Edrea - *** Edrea atau lebih...