Di tengah-tengah keramaian, Lio mengedarkan pandangannya, mencari sosok gadis yang baru saja ia lihat keluar dari sebuah Cafe.
Lio sedikit kecewa karena kehilangan jejak gadis itu.
"Dre, kamu dimana sih?!" gumamnya.
Saat Lio hendak duduk di kursi taman, seseorang sedang menatap nya dengan sinis sedari tadi.
Lelaki itu bangkit dan menghampiri Lio, "nyari Dre?" sindir nya sembari menoleh ke belakang, dimana Dre tengah duduk santai sembari meminum milkshake.
Dre menaruh minuman nya dan menyilangkan kedua tangannya di dada, "lo mau jadi penguntit?"
Lio hanya cengengesan sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "gue ... gue ga sengaja tadi ngeliat lo keluar dari cafe terus mau nyusul lo, tapi lo jalannya kecepetan,"
"Alasan!" sela Vino sembari mendorong Lio.
Dre langsung bangkit dan menengahi Vino dengan Lio.
"Vino, bisa ga sih gausah main fisik?" protes Dre.
Lio tersenyum menang, kemudian ia berdrama, "tau nih, lagian gue ngikutin Dre, bukan lo, dan yang harusnya marah juga Dre, bukan malah lo!"
Vino hanya tersenyum sinis, "lo berani sama gue?!"
Tangan kiri Lio memegang bahu Vino, "gue gamau berantem sama om-om, nanti encok lo kumat lagi!"
Hampir saja Vino melayangkan pukulannya, namun Dre tahan.
"Stop, please?!" pinta Dre sambil menatap Vino dan Lio bergantian.
Karena tak mau melihat Vino dan Lio bertengkar lagi, akhirnya Dre mengajak Vino untuk pulang.
"Ayo kita pulang!" ajak Dre sambil menggandeng tangan Vino.
"Dasar tempramen!" cibir Dre, Vino menghentikan langkahnya, membuat langkah Dre otomatis terhenti juga.
"Aku gasuka dia selalu berusaha deketin kamu, Dre!"
"Ya gue gapeduli, lagian lo gaada hak buat ngatur hidup gue!" jelas Dre.
Pria itu menghembuskan nafasnya kasar, ingin marah karena cemburu tapi ia tak punya hak dan juga malu karena sekarang dirinya terlihat sangat childish di mata Dre.
"Oke, aku minta maaf, ga seharusnya aku kayak gini," Vino memegang bahu Dre, "aku cuma gasuka aja dia ngedeketin kamu,"
"Gue juga gasuka, tapi ga kayak lo, apa sifat lo emang gini?!" Dre melengos pergi meninggalkan Vino.
"Well," Vino berusaha meredakan emosinya, ia menatap punggung Dre yang belum terlalu jauh dari pandangannya, "Dre, wo xihuan ni, ni zhi dao ma?!" (Dre, aku suka kamu, apa kamu tau?!)
Deg!
Langkah Dre terhenti ketika mendengar kalimat Vino.
Ia membalikkan tubuhnya dan menatap Vino bingung.
"Wo xihuan ni, Dre!" (Aku suka kamu, Dre!) teriak Vino sekali lagi.
Dre berjalan ke arah Vino kembali, "wosihuanni?"
"Shi, wo xihuan ni!" (Iya, aku suka kamu!) jawab Vino dengan penuh keyakinan.
Ekspresi Dre mulai terlihat serius, "wosihuanni tuh apasih?"
Vino melototkan matanya, "Dre ... "
"Apaan?" tanya Dre.
Vino lupa jika Dre tidak bisa berbahasa asing, apalagi bahasa mandarin. Dasar bodoh kamu, Vino!
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA ( On Going )
Fiksi Umum"Saat aku menemukan diriku yang baru, dunia membawa luka lama yang kukira sudah berakhir, namun ternyata kembali terlahir. Jejak kenangan nya masih tertinggal, namun menyisakan rasa sakit yang takkan pernah terobati." - Edrea - *** Edrea atau lebih...