Pagi hari ini, Vino datang ke kediaman Eltekin untuk bertemu dengan Cihan.
Saat tiba, Vino disambut dengan ramah oleh para pekerja Cihan.
"Selamat pagi, Murat," ucap Vino sambil tersenyum.
"Pagi, Mas, silahkan masuk," balas Murat, ia mempersilahkan Vino masuk ke dalam ruangan Cihan.
Kebetulan, hari ini Cihan izin libur karena ingin mengantarkan Dre dan Lio ke bandara.
"Pagi, Pak Cihan," sapa Vino.
"Eh, Vino, pagi juga, kemari, Nak!" kata Cihan.
Lantas Vino duduk di hadapan Cihan.
"Kamu sudah sarapan?" tanya Cihan.
Vino menganggukan kepalanya dan tersenyum.
"Ada yang bisa Bapak bantu, Vin?" tanya Cihan.
Vino mengambil flashdisk di dalam saku jas dan memberikan nya pada Cihan, "saya mau ngasih ini untuk Dre,"
"Apa ini?" tanya Cihan.
"Saya bikin lagu untuk Dre, tadinya saya ingin memberikannya secara langsung, tapi saya takut mengganggu nya, jadi saya minta tolong Bapak buat kasih ini ke dia," jelas Vino.
"Hebat juga kamu bisa membuat lagu," puji Cihan.
Vino tersenyum malu, "saya suka banget sama musik dan sesekali menuangkan perasaan saya dengan membuat lagu, salah satu nya lagu yang saya buat untuk Dre,"
"Saya bahagia mendengarnya, putri saya beruntung dicintai kamu, Vin, terimakasih banyak sudah menjaga nya selama ini," kata Cihan dengan perasaan yang cukup sedih.
"Saya berusaha menjaga dia dengan sepenuh hati saya, karna saya tidak ingin dia terluka. Dulu dia menghadapi semuanya sendirian, tapi sekarang dia sudah bersama Bapak dan menemukan seseorang yang akan menjaga nya melebihi yang bisa saya lakukan saat masih bersama Dre," balas Vino sembari menundukan kepala nya.
Cihan menghela nafasnya dalam, "semoga kamu menemukan wanita yang mencintai kamu dengan tulus, Vin,"
Vino menggeleng pelan sembari tersenyum, "saya sudah berjanji pada diri sendiri bahwa saya hanya akan menikahi Dre atau tidak sama sekali,"
"Jika suatu saat ada yang mencintai kamu dengan tulus bagaimana?" tanya Cihan.
"Saya tidak akan memberinya harapan sama sekali, karna saya tidak bisa menerima siapapun setelah ini. Dre akan menjadi pemilik hati saya selamanya, meskipun saya tidak pernah ada di dalam hati nya," jawab Vino, "saya udah pernah menikah, saya juga udah punya anak, jadi tidak ada lagi yang ingin saya cari. Jika saya memang tidak di takdirkan bersama Dre, tidak apa, saya akan berusaha melanjutkan hidup saya berdua dengan Alvan dan menjalani masa tua saya tanpa pasangan,"
"Kenapa seperti itu, Vin? Kamu juga berhak bahagia,"
"Saya tidak ingin posisi Dre tergantikan oleh siapapun, saya ingin Dre menjadi cinta terakhir di hidup saya," jelas Vino sambil tersenyum ikhlas.
Cihan memegang bahu Vino, "jika keputusanmu bisa membuatmu lebih tenang menjalani hidup ini, Bapak dukung, Nak. Kapanpun kamu butuh Bapak, datanglah, anggap Bapak seperti Papamu sendiri,"
"Makasih, Pak Cihan," ucap Vino.
"Sama-sama,"
"Kalau begitu saya ke kantor dulu," pamit Vino.
"Hati-hati, Nak." kata Cihan.
******
Cihan menghampiri Dre ke kamar nya, terlihat putri nya itu sedang mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA ( On Going )
Fiksi Umum"Saat aku menemukan diriku yang baru, dunia membawa luka lama yang kukira sudah berakhir, namun ternyata kembali terlahir. Jejak kenangan nya masih tertinggal, namun menyisakan rasa sakit yang takkan pernah terobati." - Edrea - *** Edrea atau lebih...