C17 - Sejenak menghilang

12 6 4
                                    

Malam yang sunyi, bulan dan bintang pun tidak menampakkan dirinya kali ini. Hal itu, membuat perasaan Dre semakin berantakan.

Beginilah, jika hidup di lingkungan yang keras, sebelum kejadian ini terjadi, Dre sudah pernah mengalaminya, tapi memang kali ini yang cukup parah sampai ia diculik.

Banyak pertanyaan dikepala Dre, yang selama ini ia simpan rapat-rapat. Percuma juga, tidak akan ada jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan nya.

Gedung ini cukup tinggi, Dre sedikit lega karena tak akan ada yang bisa melihat kesedihannya malam ini, sekalipun bulan dan bintang, yang biasa menemani nya pulang di waktu dini hari.

Ketika beranjak dari balkon, ia melihat sebuah gitar yang di taruh di sofa.

"Ternyata Vino suka musik juga," ucap Dre sembari tersenyum simpul.

Ia berjalan mengambil gitar itu dan meletakan di pangkuan nya.

I'd never gone with the wind
Just let it flow
Let it take me where it wants to go
'Til you opened the door
And there's so much more
I'd never seen it before
I was trying to fly
But i couldn't find wings
But you came along
And you changed everything

You lift my feet off the ground
Spin me around
You make me crazier, crazier
Feels like i'm falling and i
I'm lost in your eyes
You make me crazier, crazier, crazier...

Suara tepuk tangan terdengar menggema di seluruh ruangan.

Lelaki itu, bersembunyi dibalik pintu sedari tadi, kemudian masuk ke dalam ruangan.

"Vin," Dre yang terkejut pun langsung menaruh gitar nya kembali.

Vino hanya tersenyum, ia menyuruh Dre untuk duduk kembali.

"Ada apa kesini tengah malem gini?" tanya Dre.

Ya, memang ini kantor Vino, tapi kan ia tau di ruangan ini ada dirinya, terlebih sudah tengah malam.

"Ngecek keadaan kamu aja, Dre,"

"Eh?"

Vino membuka kotak P3K yang ia bawa, kemudian tangannya meraih lengan Dre.

"Kamu terluka,"

Dre menarik kembali tangannya dari cekalan Vino.

"Kamu gamau diobatin?" tanya Vino yang sedikit bingung dengan sikap Dre. Masih saja keras kepala.

"Ini luka kecil, gaperlu diobatin, nanti juga sembuh,"

Ketika Vino hendak bicara, Dre langsung teringat kejadian tadi.

Ia memaksa Vino untuk membalikkan badan nya.

"Awww!" ringis Vino.

"Tuh kan, lo yang parah, bego!" Dre sontak menutup mulutnya, "sorry, keceplosan,"

Vino tertawa dan menyingkirkan tangan Dre yang masih menutup mulutnya.

"Kamu laper gak, Dre?"

"Hm, laper sih, napa? Lo mau ngajak gue makan?"

"Cuma nanya," canda Vino.

"Cuma nanya doang juga harus bayar dua ratus ribu kalo ke gue,"

Tawa lelaki itu kembali terdengar, "yaudah ayo kita cari makan!"

"Gak jadi duitnya aja nih?" tanya Dre sambil menaruh kotak P3K di meja.

"Iya nanti dikasih juga uangnya, cari makan dulu, mau?"

CARAPHERNELIA ( On Going ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang