05.00
Sam mengerjapkan matanya perlahan ketika mendengar suara ayam berkokok.
Semalaman, ia dan Ayahnya menjaga Dre sampai ketiduran.
Tunggu. Tio?
Tumben, Tio sudah terbangun pagi-pagi buta begini? Atau mungkin tidak tidur?
"Napa lu liat gua kek gitu?" tanya Tio.
"Tumben bangun pagi," jawab Sam dengan pelan.
"Gua kagak tidur," balas Tio.
Kemudian, pandangan Sam beralih pada handuk kecil yang ditaruh di kening Dre.
"Kalo gua tidur, siapa yang ngompres si Dre? Lu malah ketiduran, gak berguna banget!" lanjut Tio.
Sam tertawa pelan, "maaf, Sam kecapean, Yah,"
Tio tak menggubris Sam dan mengambil handuk kecil di kening Dre. Kemudian, Tio meletakkan punggung tangannya di kening dan di leher Dre.
"Lumayan turun panas nya," gumam Tio.
"Ayah ... Sam boleh nanya?" tanya Sam.
"Ape?!"
Sam menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Cepet mau nanya apaan?" tanya Tio sekali lagi.
"Tumben Ayah peduli, keliatan khawatir banget juga sama Kak Dre, biasanya kan Ayah cuek-cuek aja," kata Sam.
Ekspresi datar Tio kini berubah menjadi gugup.
"Gapenting banget pertanyaan lu!" balas Tio.
Sam membuang nafasnya kasar, sebenarnya ia juga ingin bertanya soal Tio dan Lily yang berdebat semalam. Tapi, pertanyaan kecil seperti ini saja Ayahnya terlihat kesal.
"Yaudah," ucap Sam pasrah, ia bangkit dan berniat ke kamar mandi.
"Mau kemane lu?" tanya Tio.
Sam menoleh ke belakang sembari menatap Tio sebal, "mandi, terus sekolah,"
Tio pun menyuruh Sam cepat-cepat pergi, "jangan lupa pulang jualan koran!" teriak nya.
"Pulang sekolah ngajar Grace, nanti bawa duit juga, kok!" jawab Sam yang sudah berada di kamar mandi.
Tio pun mengambil baskom kecil dan berniat membuang air nya.
Kemudian, ia membuka jendela kamar Dre dan ...
Byurrrr
"AARRGGHH!"
Tio melototkan matanya ketika mendengar suara seseorang yang berteriak dari luar jendela.
Buru-buru Tio membuka semua jendela kamar Dre dan melihat siapa orang di bawah jendela.
"WOI MALING WOII!" teriak Tio membuat Dre terbangun dan terkejut.
Orang dibalik jendela itu pun langsung kabur.
"Ayah, ada apasi?" tanya Dre dengan pelan, ia merubah posisi tidurnya menjadi duduk.
Lily, Zion dan Centa pun berlari ke arah kamar Dre ketika mendengar teriakan Tio.
"Ada apasi teriak-teriak, Bang?!" tanya Lily.
"Tau nih, lagi enak-enaknya tidur," ucap Zion yang masih belum sepenuhnya sadar.
Tiba-tiba Tio curiga pada seseorang, "apa orang itu mata-matain gua ya?"
Lily mengambil sarung Zion dan memukulkan nya pada Tio.
"Malah bengong!" bentak Lily.
Tio mendorong Lily, Zion dan Centa untuk keluar, "udah sono, tadi gua salah liat doang, kek nya sih hantu, soalnya item semua,"
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA ( On Going )
Fiksi Umum"Saat aku menemukan diriku yang baru, dunia membawa luka lama yang kukira sudah berakhir, namun ternyata kembali terlahir. Jejak kenangan nya masih tertinggal, namun menyisakan rasa sakit yang takkan pernah terobati." - Edrea - *** Edrea atau lebih...