- 16 -
Berita Shaka dan Luna pacaran sudah tersebar luas di sekolah. Bahkan di Instagram lambe sekolah ramai yang berkomentar, menuai pro dan kontra. Shaka dan Luna berada di kafetaria tentunya bersama Haru, Genta dan Disa. Disa saat mengetahui kabar itu pun heboh, sekaligus menggoda Luna. Shaka menelan makanan terakhir lalu menyedot minumannya. Setelahnya menatap Luna. Ada yang ingin ia bicarakan dan sudah Shaka pikirkan dari malam. "Na, pengen ngomong deh," ucapnya.
Luna melirik, mengunyah makanan. "Ngomong aja."
"Gini, kita, kan, udah pacaran...,"
Luna mengangguk.
"Jadi lo bisa kan gak usah balesin chat dari cowok lagi, oke?" ujar Shaka. Tahu, kok, ia sedikit posesif.
Luna menatap Shaka seraya mengunyah. Ia mengambil ponselnya di saku, memberikan ke Shaka. "Cek aja."
Shaka sebenarnya percaya dengan Luna. Ia mengambil ponsel Luna, memeriksanya. Shaka mengernyit melihat kontak 'bestie ♡' tersemat di atas, sedangkan kontaknya di bawah kontak itu. "Kok gue gak disemat juga?"
Luna hanya menyengir. "Lupa."
Shaka menyemat kontaknya dan mengganti nama kontaknya. Setelahnya ia beralih menghapus pesan-pesan dari cowok yang mengirim Luna pesan. Ternyata banyak juga. Tapi tak apa, toh Shaka pemenangnya. Hehe. Setelah selesai Shaka mengembalikan ponsel Luna. Tanpa Shaka tahu kalau kontak bestie tadi adalah sahabat laki-laki Luna.
Luna menatap Shaka. "Tapi lo jangan jahilin cewek lain, jangan deketin cewek-cewek," ucapnya. Jika Shaka posesif, ia juga bisa lebih posesif.
Shaka mengangguk. "Iya, Sayang. Udah siap dijahilin gue 24 jam?"
Luna menatap tajam, mengangkat kepalan tangannya. Shaka nyengir, menurunkan tangan Luna. "Canda.... Jangan galak-galak dong," ucap Shaka.
Luna kembali memakan makanannya yang sisa sedikit.
"Cinta gak selamanya indah, Adek...." celetuk Haru. Lalu terkekeh bersama Genta.
Shaka mendengkus. "Apa, sih? Yang prenzon diem aja deh." sindirnya pada Haru.
"Buset, sabar gue," ujar Haru mengelus dadanya.
"Eh, Na, gue udah kirim link kemarin belum, sih?" tanya Disa.
Luna menggeleng. "Belum deh. Kirim sekarang aja. Soalnya gue nyari gak ada."
Disa mengangguk, lalu membuka ponselnya.
"Link apa hayooo?" sahut Shaka.
Luna menoleh. "Apa?"
"Ternyata cewek lebih nakal, ya, wahhh," tambah Haru.
"Link online shop, anjir, otak lo tuh benerin dulu." papar Disa setelah mengirim ke Luna. "Udah, Na."
Luna mengangguk, menyedot minumannya.
Haru menatap Disa. "Lo sebelas dua belas sama Gege, ya," ucapnya.
"Bisa tuh, Gege versi seiman, hahahah," sahut Shaka terkekeh.
Disa mengangkat bibir atasnya. "Dih? Gak dulu."
"Yeu, siapa juga yang mau sama lo." balas Haru.
Disa mengembuskan napas. Beralih bermain ponsel.
Genta menyenggol Haru. "Jangan gitu, bego."
Haru langsung tersadar. "Eh, sorry, Dis, gue gak bermaksud, sumpah." ucapnya pada Disa.
"Makanya kalau ngomong tuh pikir-pikir dulu," sahut Luna ketus.
"Sayang...," tegur Shaka pada Luna.
"Ya kan gue udah minta maaf," ujar Haru melirik Disa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Vibes
Teen Fiction[MS 2 | PART LENGKAP] "Gue saranin, gak usah suka sama temen sekelas." Gara-gara satu kelompok dengan Luna, Shaka tiba-tiba jatuh hati pada gadis itu. Gadis cantik yang selalu cerah ceria dan ramah ke setiap orang, membuat Shaka memandangnya penuh k...