masih kuat baca?
- 20 -
"Gue beneran cinta sama lo, Ka." Luna berucap lembut sembari menatap mata Shaka.
Shaka mengerjap pelan. Memandang wajah cantik Luna, beralih turun ke bibir tipis gadis itu. "I wanna kiss you," ucapnya. Kembali menatap mata Luna. "Boleh?"
Luna terdiam. Kemudian mengangguk.
Shaka mendekat, meraih tengkuk Luna lalu menunduk untuk menciumnya.
"AAAAA BUNDAAA!"
Shaka sontak terbangun mendengar teriakan Xena. Terlihat Xena sedang menutupi wajah di ambang pintu kamarnya. Shaka dengan cepat menarik selimut menutupi badannya.
"Kenapa, sih, Xennn?! Ada apa?!" Bunda berteriak panik menghampiri Xena.
Gadis itu menurunkan tangan, menatap bundanya dengan cengiran. "Gapapa, Bun, tadi Xena nginjek cicak."
Yera mendengkus. "Pagi-pagi bikin kaget aja kamu." Yera beralih menatap Shaka yang masih berselimut. "Ka, cepet mandi, udah setengah tujuh."
Shaka mengangguk saja. "Hm."
Setelahnya Yera kembali ke bawah. Xena menatap Shaka. "Mandi lo."
Shaka berdecak. "Keluar lo."
Xena menyengir lalu keluar tanpa menutup pintu membuat Shaka kembali berdecak. Mau tak mau Shaka melangkah ke pintu dengan selimut yang melilit perut sampai bawah kakinya. Ia melangkah ke kamar mandi setelah mengunci pintu kamarnya.
Shaka sudah siap dengan seragamnya, melangkah ke meja makan, duduk di samping Xena. Shaka meraih roti, memakannya. Sedangkan Xena tertawa kecil sambil menghabiskan sisa makanannya.
Yera mengernyit melihat Xena. "Kenapa, sih, ketawa mulu? Lagi makan juga."
Xena malah semakin tertawa. Menelan makanan, lalu minum air. Xena lalu tertawa lagi sampai tersedak air.
"Xenaaa," tegur Fathan.
"Mampus," maki Shaka pelan.
Xena kembali minum, lanjut tertawa lagi.
"Berisik dih." Shaka melirik Xena kesal. Ia melahap roti itu lalu beranjak ke dapur mengambil susu kotak di kulkas, kembali ke meja makan berpamitan dengan Yera dan Fathan.
Xena menyusul Shaka, berjalan di samping kembarannya itu. "Lo mimpi gituan ya?"
"Apa sih Xen," decak Shaka.
Xena terkekeh. "Siapa ceweknya? Cerita dong, detail banget gak?"
"Xena!" kesal Shaka berhenti sejenak menatap kembarannya itu lalu lanjut melangkah ke garasi.
Masih dengan cengirannya, Xena bertanya, "Lo tadi mandi wajib gak?"
Shaka mendorong pelan kembarannya itu yang hendak mengendus rambutnya. "Xen, sumpah..." ucap Shaka pasrah.
Xena tertawa. "Telinga lo merah btw."
Shaka menarik napas. "PAPA, ANAKNYA NIH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Vibes
Teen Fiction[MS 2 | PART LENGKAP] "Gue saranin, gak usah suka sama temen sekelas." Gara-gara satu kelompok dengan Luna, Shaka tiba-tiba jatuh hati pada gadis itu. Gadis cantik yang selalu cerah ceria dan ramah ke setiap orang, membuat Shaka memandangnya penuh k...