bestiee: boleh anter kamu sekolah gak?
+62-8xxx: pagi Luna, jangan lupa sarapan
Kak Kemal: apa kabar Lun?
Kak Putra: have a nice day Lun
Dan masih banyak lagi pesan dari cowok lain. Luna membuka pesan Fawwaz.
bestiee: boleh anter kamu sekolah gak?
luna: kayaknya gak bakal dibolehin sama Shaka
luna: maaf yaa :(
bestiee: oh oke gapapa syg
bestiee: nanti sore aku ke rumah kamu sama mama
luna: iyaa aku tunggu
Setelahnya Luna melangkah keluar. Berpamitan dengan keluarganya, lalu menghampiri Shaka di luar. Gadis itu mendekatkan wajah ke badan Shaka, mengendus pelan. "Wangi, hehe."
Shaka menghela napas, memakaikan helm ke Luna. Luna menatap Shaka sambil menggerakkan bibir. "Shaka, what if Fawwaz takes me to school?"
Shaka menatap Luna datar. "Lo tahu jawaban gue, kan? Kenapa nanya?"
Luna mengerjap pelan. "Oke, sorry." Ia naik ke motor.
Mereka menuju sekolah. Setiba di sana, mereka berpapasan dengan Gege. Luna tersenyum. "Tumben baru dateng."
"Iya, kesiangan gue," balas Gege. Ia melirik Shaka yang tak ada ekspresi. Apa mereka masih bertengkar karenanya? Gege menatap Luna. "Lun, anterin ke kantin yuk, mau beli minum bentar."
Luna menatap Shaka. "Ka, boleh?"
"Jangan lama-lama, langsung ke kelas."
"Iya."
Luna dan Gege melangkah ke kafetaria. Gege menatap Luna. "Lo masih berantem sama Shaka?"
"Nggak berantem."
"Kenapa muka dia gitu?"
"Biasalah, cemburu. Ketemu mantan gue."
"Udah ketemu? Yang kata lo sahabat lo itu?"
"Iya. Ternyata Bundanya Shaka sama Mamanya Fawwaz temenan. Kemarin kita ketemu di rumah Shaka. Apa gak syok gue, Ge?"
"Sumpah?"
Luna mengangguk. "Iya. Shaka langsung ngambek pas tahu Fawwaz mantan gue."
Gege angguk-angguk. "Pantes."
***
Luna, Disa dan Gege melangkah lebih dulu ke parkiran. Sedangkan Shaka, Haru dan Genta di belakang sambil ketawa-ketawa, entah sedang mengobrol apa. Luna menatap Disa. "Kenapa lo ngasih oleh-oleh ke Shaka doang?"
"Oh, pempek? Gue mau ngasih ke lo, lonya udah duluan aja, jadi gue kasih ke Shaka aja."
"Kan bisa ngasih ke gue pas istirahat," balas Luna.
"Lupa gue," ujar Disa.
Mereka tiba di parkiran. Gege pulang lebih dulu, lalu Disa. Luna menunggu Shaka seraya membalas sapaan orang. Setelahnya Shaka tiba. Ia memakaikan helm ke Luna, lalu Luna naik. Mereka menuju rumah Luna. Sesampai di sana, Shaka ikut masuk. "Gue mau ganti baju dulu, gerah."
"Ikut." Shaka melempar tasnya ke sofa, lalu mengikuti Luna ke kamar gadis itu. Ia merebahkan badannya di kasur.
Luna mengambil kaos cropnya, lalu melepas seragam sekolah. Tersisa celana pendek dan tanktop. Ia menatap Shaka. "Keluar dulu, gue mau lepas tanktop."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Vibes
Fiksi Remaja[MS 2 | PART LENGKAP] "Gue saranin, gak usah suka sama temen sekelas." Gara-gara satu kelompok dengan Luna, Shaka tiba-tiba jatuh hati pada gadis itu. Gadis cantik yang selalu cerah ceria dan ramah ke setiap orang, membuat Shaka memandangnya penuh k...