special chapter: satu sekolah geger gara-gara Shaka dan Luna

19 4 0
                                    

special chapter edisi hari guru

***

"WOY! Kita bikin surprise apa buat hari guru?" tanya Lyssa, sekretaris kelas.

Saat ini sedang jam kosong. Murid lain menatap Lyssa. "Berantem aja udah," ujar Adli.

"Tapi bosen gak sih prank-nya berantem mulu?" sahut Zahra.

"Bener. Yang kreatif dikitlah," kata Angga.

"Gue tahu apa."

Semua menatap Yuda. "Apa?" tanya Lyssa.

"Prank hamil," ujar Yuda sambil tersenyum.

"Gila, siapa yang mau anjir?"

"Siapa? Shaka Luna lah, couple famous kelas kita."

Shaka dan Luna sontak kaget. Yang benar saja? Luna menggeleng. "Duh, nggak deh. Gue gak berani."

"Gue juga," sambung Shaka.

Yuda berdecak. "Eh, kapan lagi coba? Kalau bisa satu sekolah kerjasama. Nanti surprise-nya bareng-bareng pas mau upacara hari Senin."

"Gila. Lo mau nge-prank semua guru?" tanya Haru.

"Iyalah. Kapan lagi cuy?" ujar Yuda santai.

"Tapi boleh sih. Gue setuju." Adli menyetujui.

"Nanti si Luna buang testpack di kamar mandi, terus ditemuin sama anak kelas lain. Abis itu dia ngadu ke Bu Bira yang udah di lapangan. Otomatis semua tahu, kan?" ujar Yuda.

"Bentar-bentar, gue nggak ngeiyain ya," kata Luna. Ia sungguh tidak berani.

Yuda menatap Luna. "Lun, ayolah."

***

Hari Senin tiba. Rencana Yuda akan dimulai. Luna deg-degan. Demi apa pun ia takut. Begitu juga dengan Shaka. Semuanya sudah diatur oleh Yuda. Dan semua kelas menyetujuinya. Gila, bukan?

"Pengumuman, semua murid harap berkumpul di lapangan. 15 menit lagi upacara akan segera dimulai. Sekali lagi, semua murid harap berkumpul di lapangan. Upacara akan segera dimulai."

Para murid keluar kelas. Luna menatap Disa dan Gege. "Gue ke toilet dulu ya."

"Oke, Lun."

Luna melangkah ke toilet. Ia akan menjalankan aksinya. Luna memasuki toilet. Ia mengeluarkan testpack yang sudah garis 2. Luna menaruh di lantai. Kemudian ia menangis. Sebenarnya Luna sedikit kesusahan mengeluarkan air matanya, tapi kali ini ia mencoba mendalami peran.

Setelah keluar, Luna melangkah ke luar sambil menyeka air matanya. Ia berlari ke bawah, menemui Disa dan Gege. Semua murid sudah berbaris, ada Pak Eunwoo yang menjaga di belakang. Luna menundukkan kepala. Disa menatap Luna di belakangnya. "Lo kenapa anjir? Sakit?"

Luna menggeleng. "Gapapa."

Pak Eunwoo menghampiri Luna. "Kenapa Luna? Kamu sakit?"

Luna kaget. Tak menyangka akan didatangi. "Gapapa, Pak. Cuma sakit perut."

"Oke."

Sedangkan 2 siswi dari kelas 11 IPS 1, mereka berlari ke arah guru yang sudah baris. "BU! PAK! KITA NEMU TESTPACK DI KAMAR MANDI KELAS SEBELAS!"

Semua orang menatap kedua siswi itu.

"Sumpah? Testpack anjir."

"Gila. Ini kelas kita bukan?"

"Testpack siapa anjir?"

"Kok bisa sih?"

"Duh malu-maluin aja."

Love VibesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang