- 28 -
Sabtu pagi ini, Luna sudah bersiap. Hari ini, ia dan Shaka juga Argi akan pergi ke lokasi syuting iklan. Luna keluar kamar, ia sendirian di rumah. Papanya kerja.
shakaaa: bentar lagi sampe
Luna kembali melihat cermin. Ia tidak percaya diri. Sungguh, Luna takut mendadak tidak bisa di sana. Tak lama, Shaka datang. Luna mengunci pintu rumah.
"Papa kerja?" tanya Shaka.
"Iya."
Setelahnya mereka masuk ke mobil, menuju lokasi syuting. Luna menatap Shaka. Laki-laki itu terlihat santai. Sedangkan Argi hanya diam. "Ka," panggil Luna.
"Apa?"
"Gak jadi."
Shaka melirik Luna. "Kenapa? Tenang aja, Sayang. Pasti bisa kok."
Luna menghela napas. Shaka menjulurkan tangan, mengusap kepala Luna.
Beberapa menit, mereka sampai di lokasi syuting. Mereka bertiga melangkah ke dalam. Lokasinya di lapangan basket. Shaka masuk lebih dulu.
"Eh itu Tuan Muda udah dateng."
Luna mengernyit. Tuan Muda katanya.
"Pagi, semua," sapa Shaka tersenyum. Tuan Muda? Itu Shaka yang minta. Ia kenal semua karyawan kantor papanya.
"Pagi."
"Tuan Muda langsung ke ruang MUA ya," ujar staf.
Shaka mengangguk. Mereka bertiga masuk ke ruang make up artist. Duduk di kursi masing-masing. "Yang cewek dulu ya," ucap Farah selaku MUA.
Luna mengangguk. "Mbak, jangan menor-menor ya."
"Iya nggak." Farah menyengir sedikit. "Siapa namanya?"
"Panggil Luna aja, Mbak."
"Siap, Mbak Lun. Jangan kaku ya."
"Pacar saya lagi gugup, Mbak Far," sahut Shaka.
"Oalah pacarnya. Udah berapa lama?" tanya Farah seraya memoleskan make up.
"Baru 2 bulan sih," jawab Shaka.
"Oh baru."
"Permisi." Seorang staf masuk ke dalam, ia memberikan naskah ke Shaka. "Ini naskahnya dibaca ya."
"Siap. Ada yang diubah, Mas?" tanya Shaka.
"Nggak ada, Ka, masih sama."
"Oke." Shaka memberikan naskah itu ke Argi.
Argi melihatnya. "Gue gak banyak omong kan?"
"Baca makanya."
Setengah jam, mereka selesai make up. Luna juga sudah membaca naskahnya. Kemudian mereka mulai akting dimulai akting memakan ciki keluaran terbaru.
"Ekspresinya ceria ya," ucap sutradara.
Beberapa menit, syuting makan selesai. Itu saja membutuhkan beberapa kali take untuk mendapatkan tampilan bagus. Kemudian dilanjut adegan Shaka dan Argi bermain basket dan Luna sebagai wasit.
Sekitar 4 jam, syuting selesai. Shaka, Luna dan Argi melangkah ke parkiran. Mereka masuk ke mobil. "Makan dulu ya," ujar Shaka.
Luna mengangguk. Shaka melajukan mobil ke restoran terdekat. Setiba di restoran, mereka memesan makanan. Luna menatap Shaka. "Ka, syutingnya tadi doang, kan?"
"Iya." Shaka merapikan rambut Luna.
"Kalau hasilnya jelek gimana?"
"Nggak jelek. Bagus kok, tadi kan udah lihat. Mereka juga bakal diedit lagi." Shaka memainkan pipi Luna. "Habis ini pacaran dulu ya, mau ke mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Vibes
أدب المراهقين[MS 2 | PART LENGKAP] "Gue saranin, gak usah suka sama temen sekelas." Gara-gara satu kelompok dengan Luna, Shaka tiba-tiba jatuh hati pada gadis itu. Gadis cantik yang selalu cerah ceria dan ramah ke setiap orang, membuat Shaka memandangnya penuh k...