Shaka memakai parfum, lalu turun ke bawah. Seperti biasa ia akan menjemput Luna untuk ke rumah. Ada Xena, Argi dan Fathan di ruang tengah. "Pa, Shaka jemput Luna ya," ucapnya menyalimi Fathan.
"Ih, mau ke manaaa?" sahut bunda yang membawa makanan di piring. "Duduk dulu."
Shaka duduk di antara Xena dan Argi. Yera memberikan sepotong roti awan ke Argi. "Nih buat Adek." Kemudian memberikan ke Shaka. "Buat Abang." Lalu ke Xena. "Ini Kakak." Terakhir ke Fathan. "Ini buat bayi gede." Setelahnya duduk. Fathan hanya tersenyum. "Yummy yummy cloud bread," balas Fathan.
"Enak gak?" tanya Yera.
"Enak banget." Shaka menjawab. Xena memberikan jempol. Sedangkan Argi angguk-angguk.
"Enakan kamu," ujar Fathan.
Yera berdecak. Ia memakan roti buatannya.
Shaka menatap bundanya. "Bayi gedenya masih full ASI ya, Bun?"
Xena refleks menoyor kepala Shaka sambil terkekeh.
"Iya ini gak mau disapih," balas Yera.
Fathan mendekat ke istrinya sambil tersenyum. "Diem ih," ucap Yera.
Angela melompat ke Yera, membuat Fathan memekik kaget. "Lebay," ujar Yera.
Shaka menghabiskan rotinya. "Bun, sisain buat Luna satu. Shaka mau jemput Luna dulu."
"Gue abisin," sahut Xena.
Shaka memberi jari tengah.
"Ih tangannya," tegur Yera. "Bunda bikin banyak kok sekalian buat tamu."
"Oke." Shaka berpamitan, lalu menuju rumah Luna. Beberapa menit ia tiba di rumah Luna. Gadis itu sudah bersiap. Luna naik ke motor. Mereka menuju rumah Shaka. Setiba di sana mereka ke dalam. "Bunda bikin roti awan," beritahu Shaka.
"Roti awan kayak gimana?"
"Dalemnya warna warni, lembut juga."
Luna bersalaman dengan Yera dan Fathan. "Apa kabar Om, Bun?"
"Baik."
"Roti, Lun," tawar bunda.
Shaka mengambilnya. "Kita di atas ya, mau tanding mobil." Setelahnya Shaka membawa Luna ke atas, ia memberikan roti. "Makan, gue ambil mobil remot dulu."
Luna memakannya. Shaka kembali dengan 2 mobil remotnya. "Luna yang biru."
Luna menaruh rotinya, lalu mengambil mobil remot. "Gimana caranya?"
"Bentar." Shaka menaruh mobilnya di bawah. Ia mengambil cone pembatas berukuran kecil, menaruhnya di lantai dengan membaris. Kemudian menjelaskan cara bermain ke Luna. Setelah mengerti, mereka mulai bermain. Luna menjalankan dengan pelan. "Cepet, Ayang."
"Masih noob ini, sabar. Bentar lagi jago."
***
Sedangkan Fawwaz bersama mamanya sedang dalam perjalanan. Mereka sudah tiba di Jakarta tadi sore. Sekarang hendak mampir ke suatu tempat. "Kita ke mana Ma? Ini bukan ke rumah Luna."
"Emang bukan. Ke rumah temen kuliah Mama dulu. Udah janji soalnya," jawab Mita.
Tentunya bukan tanpa alasan mereka ke Jakarta. Mita seorang psikiater. Ia berencana hendak membuka praktek di Jakarta dan akan survey tempat terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Vibes
Genç Kurgu[MS 2 | PART LENGKAP] "Gue saranin, gak usah suka sama temen sekelas." Gara-gara satu kelompok dengan Luna, Shaka tiba-tiba jatuh hati pada gadis itu. Gadis cantik yang selalu cerah ceria dan ramah ke setiap orang, membuat Shaka memandangnya penuh k...