🏀🎬 - skandal

30 4 0
                                    

- 25 -

Shaka yang sedang bermain game melihat pesan Fathan.

Fathan: sini ke ruang kerja

Shaka langsung beranjak, melangkah ke bawah, masuk ke ruang kerja sang papa. "Apa?"

Fathan mengeluarkan mobil remot, menaruhnya di meja. Shaka refleks tersenyum. "Beneran?"

Fathan menahan mobil remot itu saat Shaka hendak mengambil. "Besok ikut Papa meeting."

Bahu Shaka merosot. "Kan sekolah."

"Pulang sekolah langsung ke kantor."

Shaka diam. Ia paling malas diajak meeting karena suka berjam-jam dan Shaka cuma duduk saja mendengarkan orang kantor bicara, itu membuatnya bosan.

"Ya udah kalau gak mau." Fathan hendak menaruh mobil remot di bawah, tapi Shaka menahannya. "Iya iya. Meeting apa dulu? Lama gak?" tanya Shaka.

"Bahas produk baru, sekalian soal iklan."

"Satu jam doang kan?"

"Dapet apa satu jam doang?"

Shaka menghela napas. "Oke oke. Besok Shaka dateng."

"Bener, ya?"

Shaka mengangguk. "Iyaaa Papaku sayang." Shaka mengambil mobil remot itu. "Makasih, Than."

Fathan hendak marah tapi tak jadi karena pintu terbuka. Ada Yera di sana. Yera melihat mobil remot, menatap Fathan kesal. "Kamu beneran beliin Shaka mobil remot lagi?!"

Fathan berdiri. "N-nggak, itu, lagi ada diskon, Bunda."

Shaka tersenyum, menatap Fathan. "Semangat, Pa."

Shaka melangkah ke atas, masuk ke kamarnya. Ia membuka ponsel, langsung menelepon Luna. Tak lama gadis itu mengangkatnya. Shaka tersenyum menatap Luna. "Nana, Papa beneran beli mobil remot buat Shaka."

"Seneng?"

"Seneng dong." Shaka duduk di bawah, meletakkan ponsel di kaki kursi. "Mari kita unboxing!" Shaka mulai membuka mainan itu. Luna hanya menonton. Shaka mengeluarkan mobil itu dan remotnya. "Aaaa."

Luna terkekeh. Shaka menyalakan mobil itu, kameranya juga berfungsi. "Lihat kameranya nyala," unjuk Shaka.

Luna mengangguk saja. Shaka mulai bermain, menatap kamera mobil. "Besok gue harus ke kantor, pulang sendiri gapapa?"

"Tumben."

"Gitu deh. Papa kalau ngasih sesuatu pasti ada maunya."

"Halah, paling lo kalau gak disogok pasti gak mau nurutin Papa lo, kan?"

Shaka menyengir. "Bener sih."

***

"Na, ayo mainnn. Udah lama tahu." Disa memegang tangan Luna. "Mumpung Shaka ada acara, kan?"

Luna bergumam.

"Ayooo."

Luna menatap Disa. "Sama Gege?"

"Ya terserah."

Luna mengangguk. "Okay. Tapi selesai syuting ya."

"Siap! Gue tungguin."

Mereka melangkah ke kelas, tadi habis dari toilet. Bel pulang berbunyi. "Na, cepet, Na!" Disa berlari kecil, Luna ikut berlari, masuk ke kelas.

Para murid merapikan alat tulisnya, lalu memberi salam ke guru. Mereka menyalimi Bu Rini. "Piket jangan lupa!" seru Bu Rini.

Love VibesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang