Luna berkali-kali mengembuskan napas. Shaka belum juga datang. Haru dan Genta juga sama belum datang. Padahal sebentar lagi masuk. Luna melangkah ke tempat Gege. "Ge, Haru di mana?"
"Gak tahu."
"Coba chat."
"Buat apa?" tanya Gege sambil membuka ponsel.
"Tanya aja, sama siapa."
Gege mengirim pesan ke Haru, laki-laki itu langsung membalas. "Di kantin katanya, sama Shaka Genta."
"Oke, thanks." Luna melangkah. Kemudian terdengar bel masuk. Luna kembali duduk di tempatnya.
Seperkian menit, Shaka, Haru dan Genta masuk kelas. Luna menatap Shaka, tapi laki-laki itu tidak menatapnya sama sekali.
**
"Ke Teh Euis ya," ujar Shaka.
"Yo."
Mereka bertiga melangkah duluan ke kafetaria. Kemudian ke warung Teh Euis. "Teh, biasa ya 3 mangkok." Haru memesan. Mereka duduk di bangku. Shaka mengambil cemilan kacang lalu memakannya. Haru menatap kedua temannya. "Woy, ke gor bultang yuk, udah lama gak main."
"Gue nggak, lagi mager." Shaka menyahut.
"Kapan?" tanya Genta.
"Terserah. Ayo, Ka." Haru menatap Shaka. Laki-laki itu menggeleng. "Kenapa dih?" tanya Haru.
"Males," jawab Shaka. Mereka belum tahu kalau Shaka sudah putus dengan Luna.
Sedangkan Luna memakan makanannya sambil melirik Shaka yang berada di warung Teh Euis. Disa menatap Luna. "Lo tadi pagi berangkat sama siapa? Gue lihat pas dateng gak ada motor Shaka, tapi lo udah ada di kelas."
"Kakak gue."
"Kenapa gak bareng Shaka?"
"Gapapa."
Gege menatap Luna. Sepertinya ada yang terjadi antara Luna dan Shaka. "Lun, nanti pulsek boleh main ke rumah lo gak?"
Luna mengangguk. "Boleh."
"Tapi langsung ya, berdua aja. Gue pengen curhat sama lo."
Luna mengangguk lagi. "Iya, Ge."
Disa menghela napas. "Gue nggak nih?"
"Nggak," jawab Gege.
"Oke." Disa lanjut makan.
Selang beberapa menit, mereka selesai makan. Kafetaria mulai sepi. Luna, Disa dan Gege berdiri. Luna menatap mereka berdua. "Gue ke Shaka dulu ya. Kalian duluan aja."
"Kita temenin," sahut Disa.
"Gak usah, gue pengen sendiri."
"Ayo, Dis," ucap Gege.
Luna melangkah ke warung Teh Euis. Shaka sedang mengobrol dengan Haru dan Genta. Luna mendekat ke Shaka. "Shaka."
Shaka mengembuskan napas. Berdiri, menarik Luna sedikit menjauh dari Haru dan Genta. Ia menatap gadis itu. "Apa lagi sih?"
"Shaka, gue minta maaf. Gue beneran gak tahu cowok itu siapa."
"Gue gak butuh maaf lo. Kita udah putus. Jangan gangguin gue."
"Nggak! Gue gak mau putus."
"Kita putus. Keputusan gue udah bulat. Kita gak ada hubungan lagi." Shaka berbalik, kembali ke Haru dan Genta.
Luna berdecak. "Ka!" Ia menyusul Shaka, meraih lengan laki-laki itu, tapi Shaka menepisnya. "Ka, lo cuma salah paham."
Shaka berdecak. Kalau sudah terlanjur sakit hati mau gimana lagi? "Dibilang kita udah gak ada hubungan lagi. Gue gak butuh apa-apa dari lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Vibes
Teen Fiction[MS 2 | PART LENGKAP] "Gue saranin, gak usah suka sama temen sekelas." Gara-gara satu kelompok dengan Luna, Shaka tiba-tiba jatuh hati pada gadis itu. Gadis cantik yang selalu cerah ceria dan ramah ke setiap orang, membuat Shaka memandangnya penuh k...