🏀🎬 - rc c c!

30 4 0
                                    

- 24 -

Luna melangkah ke Shaka sambil tersenyum. Ia memperlihatkan tas pink yang dari Shaka, Luna menambahkan beberapa pin lucu dan gantungan di tas itu agar tidak terlalu polos. "Lucu gak?"

Shaka mengangguk sambil tersenyum. "Lucu. Bukunya muat?"

"Muat."

Shaka lalu memakaikan helm ke Luna. Setelahnya, Luna naik ke motor. Shaka melajukan motornya menuju sekolah. Beberapa menit, mereka tiba di sana. Shaka menggandeng tangan Luna seraya melangkah ke kelas. Mereka masuk ke kelas, Luna duduk, menaruh tasnya.

Disa melihat ada yang dari tas Luna. "Wih, tas baru nih?"

Luna menghadap belakang. "Dari Bundanya Shaka."

Disa mengangguk paham. "Lo udah pr?"

"Udah. Lo?"

"Udah juga. Btw lo mulai syuting kapan?"

"Setiap pulang sekolah sih kalau gak ada halangan."

Disa mengangguk pelan. "Temen gue udah jadi aktris aja."

Luna mengangkat sudut bibirnya. "Apa sih? Cuma tayang di YouTube doang. Lo juga bisa jadi idol K-Pop ya. Video dance cover klub lo kan udah ditonton ribuan."

Disa menggeleng. "Gak minat. Capek, Na, demi."

"Iya sih."

Shaka hanya duduk di kursinya sambil memperhatikan Luna. Haru belum datang, sedangkan Genta tiduran di meja.

***

Shaka menunggu Luna syuting terlebih dahulu. Ini hari pertama syuting, katanya hanya 1 jam. Shaka hanya duduk di kursi sambil melihat proses syuting. Ini sudah 15 menit berlalu. Shaka melihat ponselnya yang bergetar, ada bunda mengirim pesan.

Cintakuh: kok belum pulang? di mana?

shaka: msh di sekolah, nunggu Luna selesai shooting

Cintakuh: okay jangan lupa makan

shaka: iyaaa

Shaka lalu berdiri, melangkah keluar sekolah, mencari jajan. Ia menghampiri penjual cilok. "Mang, sepuluh ribu ya," ucapnya.

"Siap." Kemudian penjual itu memberikan cilok.

Shaka memberikan uangnya. "Makasih, Mang."

"Sama-sama."

Shaka kembali ke dalam, menghampiri Luna yang sedang duduk. Luna menatap Shaka. Ia sedang istirahat. Shaka duduk di samping Luna, menyodorkan satu cilok. Luna memakannya. "Kalau mau pulang, pulang aja. Masih lama tahu," kata Luna.

Shaka menggeleng. "Gue tungguin." Ia memakan cilok lagi sekaligus menyuapi Luna. "Laper?"

Luna mengangguk.

Mima menatap Luna. "Lun, abis ini take lagi ya."

"Iya, Mim!" sahut Luna. Ia melihat skripnya, takut ada yang salah.

Love VibesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang