🏀🎬 - done

16 4 0
                                    

- 40 -

"Lo ngasih tahu ke Luna kalau gue nginep di lo sama Gege ya?" tanya Shaka pada Haru.

"Gak anjir, ngapain?"

Mereka bertiga sedang di rumah Haru untuk menginap. Genta diam saja sambil menatap langit kamar. Shaka mendengkus. "Luna jadi marah anj."

"Berarti Gege yang bilang bukan gue."

Shaka memiringkan badan, tangannya berada di perut Haru. "Gege emang kenapa sih? Kok suka nginep di lo kadang di Luna."

"Ada masalah keluarga kayaknya." Haru menatap ponselnya.

"Brokenhome?"

"Nggak. Dia pernah bilang benci cowok, kayaknya bokapnya bermasalah."

Shaka diam. Beralih menatap ponsel Haru. "Lihat cewek—"

"Gak. Gue bilang Luna lo."

Shaka terkekeh. Ia menatap Haru. "Lo beneran suka sama Gege?"

"Ngapa sih?"

"Bukannya lo suka sama gue?"

Haru berdecak. "Gue normal ya bangsat."

Shaka terkekeh. "Tapi lo sayang sama gue kan?"

Haru mengangguk saja.

"Sayang gak?"

"Iyaaa."

Shaka tersenyum.

Genta menghela napas panjang, membuat Shaka melirik temannya itu yang di samping Haru. "Ta, diem aja dih. Mikirin apa lo?"

"Emak gue," jawab Genta.

"Kenapa Mak lo?" tanya Haru.

"Kasihan aja. Kenapa gak cerai dari dulu coba. Udah muak gue. Pengen nonjok si Doni."

"Emang gak pernah berubah?" tanya Shaka.

"Gak."

"Terus Adek lo gimana? Sendirian sekarang?" tanya Haru.

"Tidur di kamar gue."

"Jadi pengen bakso Emak lo gue, Ta," ujar Shaka.

"Sekali-kali bawain bakso, Ta," tambah Haru.

"Minimal 2 porsi seorang."

Genta mendengkus. "Belilah."

"Ya udah nanti kita ke warung Emak lo," kata Haru. "Sekalian ke rumah lo."

Genta berdecak. "Gak usah."

"Pengen lihat Adek lo, Ta."

Genta menghela napas.

"Adek lo Adek gue juga," lanjut Haru.

Kemudian ada pesan dari Gege. Haru melihatnya.

Grace: sibuk gak?

Haru: kenapaa mau nginep lagi?

Grace: lo sendirian?

Haru membuka kamera, lalu memotret dirinya bersama Shaka dan Genta. Kemudian mengirim ke Gege.

Grace: ya udah gak jdi

Haru: nginep di luna?

Grace: iya

Haru: udah malem, gue anter aja

Grace: gak usah gue naik ojol

"Anter sana, Ru," ujar Shaka.

"Tahu gue juga." Haru bangun. Ia mengambil jaket dan kunci motornya. "Gue tinggal bentar."

"Bye." Shaka beralih mendekat ke Genta, melingkarkan tangannya ke pinggang Genta. Genta menyingkirkan tangan Shaka. Membuat Shaka berdecak. "Ah gitu lo." Shaka beralih membuka ponsel, mengirim pesan ke Luna.

Love VibesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang