- 30 -
"Serius 7 juta?"
Luna mengangguk.
"Gede anjir segitu," ujar Disa.
Mereka sedang di kamar Luna. Malam ini Disa hanya bermain seraya makan seblak. Gege tidak bisa ikut jadi hanya mereka berdua. "Iya," balas Luna. "Kata Kakak gue 6 jutaan ternyata bener segitu."
"Dibeliin apa aja? Auto shopping dong."
"Nggak. Gue simpen, sama kasih ke Ibu."
Disa mengangguk. Luna meminum es, lalu melihat ponselnya.
shakaaa: masih makan?
luna: iyaa belum abis
"Eh, tahu gak, denger-denger Bu Bira mau nikah sama Pak Eunwoo."
"Serius?"
"Katanya. Masih rumor." Disa menghabiskan seblaknya lebih dulu.
Luna memakan seblaknya. "Tapi Bu Bira meski berisi tetep cantik."
Disa mengangguk. "Bener sih. Apalagi kalau kurus, pasti lebih cantik." Ia meminum es.
Luna makan seblaknya yang masih banyak. "Lo cepet banget makannya."
"Laper gue, Na," ujar Disa, menghabiskan esnya. "Jam berapa sih?"
"9 kurang." Luna menghabiskan seblaknya.
Disa beralih membuka ponsel. "Lo ada rencana ke mana gitu akhir tahun?"
"Gak ada. Paling di rumah aja."
"Shaka emang gak suka ngajak keluar?"
"Sukanya ngajak ke rumah dia."
"Ngapain?" tanya Disa menatap Luna.
"Ada deh."
Disa mendengkus. "Mainnya di kamar ya lo?"
"Kadang. Itu juga dipantau. Yang lucu tuh, adeknya Shaka, Argi namanya, dia disuruh ngawasin gue sama Shaka." Luna terkekeh pelan.
"Pacaran ada ekornya ya."
Luna tambah terkekeh. "Mana dia pasrah banget mukanya."
"Yang mana sih? Gue belum pernah lihat. Kelas berapa dia?"
"SMP kelas 8 kayaknya. Dia sibuk banget. Pendiem juga." Luna meminum esnya. Ia membereskan bekas makannya. "Punya lo udah, kan?"
Disa mengangguk. Luna mengambil sterofoam itu. "Gue buang dulu."
"Oke."
Luna keluar kamar. Disa menatap ponselnya. Kemudian ponsel Luna berdering. Disa melihatnya, ada pesan dari Shaka. Ia mengernyit membaca pesan itu, kemudian membalasnya. Disa tersenyum kecil, mematikan ponsel Luna.
Tak lama Luna kembali. Disa berdiri. "Na, gue pulang sekarang deh."
"Tumben."
"Mama gue nyuruh pulang."
Luna menganggguk. Ia mengantar Disa ke depan. Setelahnya kembali ke kamar. Luna membuka ponsel, karena dirasa tak ada pesab dari Shaka, ia memilih membuka Instagram.
Sedangkan Shaka mengernyit menatap balasan Luna. Ia beranjak, langsung mengambil kunci motornya. Kemudian keluar kamar. Xena yang di luar kamar, menatap Shaka. Pasti ketemu Luna.
Shaka tiba di rumah Luna. Mengetuk pintu rumah itu. Tak lama, Wanda yang buka. "Eh, Shaka. Tumben malem datengnya."
"Luna ada, Bu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Vibes
Teen Fiction[MS 2 | PART LENGKAP] "Gue saranin, gak usah suka sama temen sekelas." Gara-gara satu kelompok dengan Luna, Shaka tiba-tiba jatuh hati pada gadis itu. Gadis cantik yang selalu cerah ceria dan ramah ke setiap orang, membuat Shaka memandangnya penuh k...