- 27 -
Malam Minggu ini Shaka berkunjung ke rumah rumah Luna. Ia tiba di sana, masuk ke dalam bersalaman dengan Wanda. "Apa kabar, Bu?"
"Alhamdulillah. Duduk, Ka."
Shaka duduk. Ia memberikan makanan dan minuman. "Buat Ibu."
"Makasih loh."
Shaka mengangguk sambil tersenyum. "Luna-nya mana, Bu?"
"Lagi mandi." Wanda memakan makanan dari Shaka.
"Baru mandi?" tanya Shaka.
"Iya. Biasa mandi jam setengah 7."
Pantas saja Shaka kalau chat Luna jam segini, ponsel gadis itu tidak aktif. Sedangkan Luna membuka pintu kamar mandi. Ia hendak melangkah ke ruang tengah tapi tak jadi karena melihat Shaka di sana. Luna menutup dadanya dengan tangan. "Shaka, lo ngapain di situ?"
Shaka menoleh. Menatap Luna yang hanya terlihat kepalanya. "Main. Gue beli boba buat lo."
"Ish, sana keluar!"
Shaka mengernyit. "Kok malah ngusir?"
"Keluar dulu, gue mau ke kamar."
Shaka berdiri, membawa minuman ke ruang tamu. Luna melangkah melewati ibunya. "Ibu bukannya bilang."
"Udah kok," balas Wanda.
Luna masuk kamar, memakai pakaiannya, lalu menghampiri Shaka di ruang tamu. Ia duduk. "Bilang dulu kek ke sini abis magrib," ucap Luna.
"Udah, lo offline." Shaka membuka minuman, menyodorkan ke Luna. Gadis itu meminumnya. "Gue ada hadiah buat lo."
"Apa tuh?"
Shaka memberikan paper bag. Luna membukanya, terlihat jar berbentuk love dengan ukuran sedang, di dalamnya ada kertas yang digulung. "Jar of happiness?"
Shaka mengangguk sambil tersenyum. "Gue bikin sendiri, biar lo gak overthingking terus. Kasihan kan otak lo disuruh mikir mulu."
Luna mendengkus. Ia melihat tulisan Shaka di sana. Open ❤ if you wanna know why Shaka's loving you. Open 💛 if you feel sad and stress. Open 💙 if you feel happy. Open 💜 if you need motivation. Open 💚 and write your own feelings.
(Contohnya kayak gitu tapi punya Luna agak gede)
Luna tersenyum. "Lucu. Gemes banget sih lo." Luna menaruh jar itu di meja, lalu menatap Shaka. "Cowok siapa sih?"
"Kamu," ucap Shaka tersenyum.
Luna memeluk lengan kekar Shaka, lalu menggigit gemas.
"Naaa, jangan gigit ngapa. Kebiasaan deh kalau gemes sama gue suka gigit gitu."
"Biarin." Luna masih memeluk lengan Shaka. "Tangan lo gede, nge-gym mulu ya?"
"Mau ikut nge-gym?"
"Gak ah males. Mending rebahan." Luna beralih memeluk badan Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Vibes
Teen Fiction[MS 2 | PART LENGKAP] "Gue saranin, gak usah suka sama temen sekelas." Gara-gara satu kelompok dengan Luna, Shaka tiba-tiba jatuh hati pada gadis itu. Gadis cantik yang selalu cerah ceria dan ramah ke setiap orang, membuat Shaka memandangnya penuh k...